News
Kamis, 25 Agustus 2016 - 14:00 WIB

DEMAM POKEMON GO : Asyik Berburu Pokemon, Sopir Truk di Jepang Tabrak Pejalan Kaki

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengemudi sambil bermain Pokemon Go. (Cnet.com)

Demam Pokemon Go memakan korban di Jepang saat seorang sopir yang asyik main game tersebut menabrak pejalan kaki.

Solopos.com, TOKYO – Seorang supir truk di Jepang yang bermain Pokemon GO saat berkendara, menabrak dua perempuan pejalan kaki, satu di antara mereka tewas dan yang lain terluka.

Advertisement

Menurut juru bicara kepolisian setempat, Tokushima, setelah ditangkap oleh pihak kepolisian akibat insiden yang terjadi pada Rabu malam waktu setempat, sang sopir mengakui bahwa konsentrasinya terganggu oleh permainan tersebut.

“Sang sopir saat ini masih berada dalam tahanan. Masih belum ada keputusan apakan kami akan melanjutkan proses ini ke pengadilan,” kata juru bicara tersebut.

Sementara itu seorang juru bicara Niantic, perusahaan pengembang Pokemon Go bersama Nintendo, mengatakan pihaknya telah menambahkan fitur “pop up” di layar telepon pintar saat mendeteksi kecepatan yang tidak wajar.

Advertisement

Fitur “pop up” itu meminta konfirmasi bahwa sang pengguna tidak dalam keadaan sedang mengemudi.

Juru bicara tersebut tidak menerangkan apakah Niantic akan menambah fitur untuk mencegah terjadinya insiden serupa di Jepang.

Juru bicara Nintendo mengungkapkan duka cita terhadap keluarga perempuan yang tewas dalam kecelakaan di Jepang.

Advertisement

“Pokemon Company dan Niantic berupaya keras menciptakan situasi di mana orang dapat memainkan permainan kami secara aman dan kami akan terus melakukannya,” kata dia saat ditanya apakah pihaknya akan mengeluarkan kebijakan baru demi mencegah kejadian serupa.

Popularitas permainan Pokemon GO di seluruh dunia membuat banyak orang berkumpul di taman-taman dan area-area publik lain di mana para pemain mencari monster. Namun di sisi lain, permainan tersebut juga sering dituding sebagai biang kecelakaan dan perampokan karena pengguna yang tidak awas akan kondisi sekitar.

Seperti dilansir Reuters, di Jepang, otoritas setempat memasang spanduk peringatan yang meminta agar para pemain lebih berhati-hati dan menghindari keributan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif