Soloraya
Rabu, 24 Agustus 2016 - 06:30 WIB

Warga Boyolali Enggan Beralih ke Listrik Berdaya 1.300 VA

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). (JIBI/Solopos/Dok.)

Hingga kini masih banyak warga Boyolali yang enggan beralih ke listrik berdaya 1.300 VA.

Solopos.com, BOYOLALI – Upaya Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengajak warga Boyolali untuk memakai listrik berdaya 1.300 volt ampere (VA) di rumah tangga belum membuahkan hasil. Warga Kota Susu masih lebih memilih listrik subsidi berdaya 450 VA dan 900 VA, meski isu pencabutan subsidi listrik berdaya 900 VA terus berembus.

Advertisement

“Target kami mengajak pelanggan listrik beralih ke daya 1.300 VA sebenarnya hanya 5%. Tapi, sampai saat baru bisa tercapai 1%,” ujar Manajer PLN Klaten-Boyolali, Aris Edi Susangkiyono, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (23/8/2016).

Aris mengatakan rencana pencabutan subsidi listrik 900 VA sebenarnya sudah berembus sejak awal tahun. Seraya menanti realisasi pencabutan subsidi listrik 900 VA itu, pihaknya mendorong pelanggan listrilk 900 VA agar mulai beralih ke listrik berdaya 1.300 VA. Selain akan membebaskan biaya penambahan daya itu, PLN juga akan memasangkan tiang listrik khusus bagi pelanggan 1.300 VA meski hanya dua orang.

“Pokoknya pelanggan 1.300 VA ini benar-benar kami manjakan. Kami rela keluarkan investasi besar demi program ini. Harapannya agar pelanggan mau berbondong-bondong beralih ke listrik berdaya 1.300 WA,” terangnya.

Advertisement

Sayang upaya itu, kata dia, hingga kini masih belum berhasil. Banyak pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA yang menikmati subsidi listrik pemerintah ketimbang beralih daya. Padahal, kata dia, subsidi listrik akan terus dikurangi dan dialihkan untuk membangun infrastuktur listrik demi terwujudnya listrik berdaya 35.000 megawatt.

“Subsidi untuk tahun ini tinggal Rp36,6 triliun. Sebelumnya, subsidi mencapai Rp54 triliun. Subsidi akan terus dikurangi untuk pengembangan infrastuktur lainnya,” paparnya.

Saat ini, jumlah pelanggan PLN di Boyolali ialah 170.000 pelanggan. Sekitar 25% pelanggannya adalah pemakai listrik non subsidi atau litsrik berdaya 1.300 VA ke atas.

Advertisement

Menurut Aris pelanggan PLN yang memakai listrik non subsidi memiliki kecenderungan bijak dan tak boros dalam pemakaian listriknya. Sebaliknya, pemakai listrik subsidi cenderung boros. Hal itu disebabkan tarif listrik berdaya 450 VA dan 900 VA sangat murah.

“Tarif listrik berdaya 900 VA hanya Rp600/ kwh dan Rp425/kwh untuk listrik berdaya 450. Tarif ini tiga kali lebih kecil dibandingkan berdaya 1.300 VA, yakni Rp1400/kwh,” paparnya.

Salah satu pelanggan PLN asal Desa Titang, Simo, Yuliana, mengaku lebih memilih listrik berdaya 900 VA karena tarifnya masih terjangkau. Ia tak berminat sama sekali menaikkan daya listrik rumahnya menjadi 1.300 VA karena sudah non subsidi. “Walau pemasangannya gratis, kalau bayarnya tiap bulan mahal, ya enggak mau,” ungkapnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif