Soloraya
Rabu, 24 Agustus 2016 - 12:00 WIB

KEBAKARAN KARANGANYAR : Kerugian Kebakaran Toko Rajawali Capai Rp2 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Toko besi dan bangunan Rajawali di Jalan Lawu Tawangmangu, tepatnya di Ngunut, Tawangmangu terbakar pada Selasa (23/8/2016) sekitar pukul 20.30 WIB. (Istimewa/Dokumentasi Warga Tawangmangu)

Kebakarang Karanganyar terjadi di Toko Bangunan (TB) Rajawali milik Aristanto Gunawan, di pinggir Jl. Lawu, Kampung Nano RT 001/RW 004, Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Selasa (23/8/2016) malam.

Solopos.com, KARANGANYAR – Kerugian materiil akibat kebakaran besar di Toko Bangunan (TB) Rajawali milik Aristanto Gunawan, di pinggir Jl. Lawu, Kampung Nano RT 001/RW 004, Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Selasa (23/8/2016) malam, ditaksir mencapai Rp2 miliar.

Advertisement

Bangunan dan seisi toko ludes dilalap api. Selain itu si jago merah juga melumat counter HP dan rumah makan di dekat TB Rajawali. Beruntung tidak ada korban jiwa atau luka dalam musibah itu.

Sebanyak tujuh armada damkar dikerahkan untuk menjinakkan api. Kepala Bidang (Kabid) Pemakaman dan Pemadam Kebakaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar, Heru Sugiyatmo, saat diwawancara Solopos.com di kantornya, Rabu (24/8/2016), mengatakan penyebab kebakaran korsleting atau hubungan pendek listrik.

Advertisement

Sebanyak tujuh armada damkar dikerahkan untuk menjinakkan api. Kepala Bidang (Kabid) Pemakaman dan Pemadam Kebakaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar, Heru Sugiyatmo, saat diwawancara Solopos.com di kantornya, Rabu (24/8/2016), mengatakan penyebab kebakaran korsleting atau hubungan pendek listrik.

“Taksiran dari rekan-rekan di lapangan kerugian mencapai Rp2 miliar, termasuk counter HP dan rumah makan. Tapi kerugian paling besar tetap dari toko bangunan itu,” ujar dia. Heru mengatakan counter HP dan rumah makan ikut ludes dilahap si jago merah.

Dia mengungkapkan persoalan klasik penanganan kebakaran kembali dirasakan tim damkar Karanganyar, Selasa malam. Mereka tidak bisa memenuhi target respons time 15 menit. Menurut dia tim damkar menerima laporan kebakaran sekitar jam 20.00 WIB.

Advertisement

Namun armada damkar tiba di lokasi kejadian sekitar satu jam setelah ada laporan. “Berulang kali terjadi, tim belum bisa memenuhi respons time 15 menit karena jarak dan kondisi geografis. Tim tiba di lokasi sekitar satu jam setelah ada laporan masuk,” imbuh dia.

Armada damkar yang dikerahkan tiga unit dari Karanganyar, satu armada dari Bakorwil II Solo, dua armada damkar Kota Solo, satu armada dari Wonogiri, dan dua mobil tangki milik swasta. Api baru benar-benar bisa dipadamkan pada Rabu (24/8/2016) pukul 00.30 WIB.

Heru menjelaskan armada damkar Karanganyar perlu penambahan secara signifikan. “Armada perlu disebar tidak terpusat di Karanganyar kota seperti selama ini. Idealnya armada juga kita tempatkan di Jumapolo, Karangpandan, dan Colomadu,” kata dia.

Advertisement

[Baca Juga: Toko Rajawali Dekat Pasar Tawangmangu Kobong, Elpiji Meledak]

Seorang sukarelawan tanggap bencana dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Karanganyar, Fariz, mengatakan api sudah berkobar besar saat tim tiba di lokasi. Sulitnya mendapatkan sumber ari menjadi kendala pemadaman api. Sebab lokasi kebakaran berada di pinggir jalan protokol, dan terjadi kemacetan arus lalu lintas.

“Terjadi ledakan bertubi-tubi yang membuat tim susah menerobos api maupun bangunan. Diduga suara ledakan tersebut berasal dari tabung-tabung elpijis,” terang Fariz.

Advertisement

Selain menjual bahan bangunan, TB Rajawali juga menyediakan gas elpiji. Sebanyak 10 personel MDMC Karanganyar dikerahkan untuk membantu upaya pemadaman api malam itu. “Sebelum api membesar terdengar suara ledakan cukup keras,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif