Jogja
Rabu, 24 Agustus 2016 - 00:00 WIB

ISU KENAIKAN HARGA ROKOK : Petani Tembakau Paliyan Siap Produksi Rokok Mandiri

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rokok (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Sejumlah petani berkeinginan untuk memproduksi rokok secara mandiri.

Harianjogja.com, WONOSARI-Kabar kenaikan harga rokok memunculkan ide kreatif dari para petani tembakau di Desa Pampang, Paliyan, Gunungkidul. Sejumlah petani berkeinginan untuk memproduksi rokok secara mandiri dengan memanfaatkan bahan baku tembakau yang banyak dihasilkan dari Desa Pampang.

Advertisement

Salah seorang petani tembakau di Desa Pampang, Paliyan, Ngatiran mengatakan bahwa wacana pemerintah tersebut memang belum berdampak pada harga tembakau yang ia hasilkan dari kebun tembakau yang ia kelola. Selama ini temabakau dihasilkan dalam berbagai kategori yang dilihat dari kualitasnya. Diantaranya yakni kualitas jenis F bernilai Rp23.000 per kg, jenis P3 seharga Rp27.000 per kg dan jenis S3 yang memiliki kualitas paling tebal dan paling baik dihargai Rp30.000 per kg.

Dengan harga yang tak dapat dikatakan tinggi tersebut saja sudah cukup membuat sejumlah petani mengeluh.

“Ditambah dengan rencana menaikkan harga rokok, diperkirakan akan menurunkan penjualan rokok dan otromatis akan berdampak pada penjualan tembakau di petani,” kata Ngatiran, Selasa (23/8/2016).

Advertisement

Dengan adanya wacana tersebut, ia berencana akan membuat alternatif dengan memproduksi rokok sendiri. Selama ini, ia dan sejumlah warga atau petani rokok sudah membuat rokok sendiri dengan bahan yang sederhana, yakni hanya dengan campuran cengkih dan menghasilkan rasa rokok yang tak kalah dengang dihasilkan oleh pabrik. Ia tak menampik jika keinghinannya tersebut suatu hari dapat terwujud, sehingga masyarakat Pampang pun dapat memperbaiki perekonomian dengan menghasilkan rokok dalam sebuah home industri.

Hanya saja, ia mengatakan bahwa belum memperoleh ilmu pengetahuan untuk membuat rokok. Ia berharap akan ada pelatihan yang dapat memberikan keterampilan pada warga Pampang terkait pembuatan rokok yang terbuat dari tembakau lokal.

“Kalau diberikan pelatihan, kami siap untuk produksi rokok sendiri,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif