News
Rabu, 24 Agustus 2016 - 21:00 WIB

Gunung Sinabung Meletus Lagi, Luncurkan 19 Kali Awan Panas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga cermati letusan Sinabung, Senin (13/10/2014), (JIBI/Solopos/Antara/Septianda Perdana)

Gunung Sinabung kembali meletus dan meluncurkan 19 kali awan panas.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus menunjukkan peningkatan yang tinggi.

Advertisement

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan ada peningkatan gempa hybrid yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kubah lava yang dapat mengakibatkan terjadinya guguran besar awan panas. “Erupsi terus menerus berlangsung pada Rabu (24/8/2016),” ujarnya, seperti siaran pers yang diterima Bisnis/JIBI, Rabu (24/8/2016).

Menurutnya, pos pengamatan Gunung Sinabung PVMBG telah melaporkan tingginya aktivitas vulkanik dengan ditandai meningkatnya kegempaan dan besarnya volume kubah lava yang sudah mencapai 2,6 juta meter kubik. “Sejak Rabu [24/8/2016] dini hari hingga sore, tercatat telah terjadi 19 kali luncuran awan panas guguran dan 137 kali guguran,” terangnya.

Katanya dalam kurun waktu antara pukul 00.00–06.00 WIB terjadi 10 kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut. “Teramati guguran lava pijar sejauh 500 meter ke arah selatan tenggara dan 1000 meter ke arah tenggara-timur,” ujarnya.

Advertisement

Pada pukul 06.00–12.00 WIB, terjadi 6 kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut. Pada sore hari secara beruntun juga terjadi erupsi. Pukul 15.23 WIB, erupsi disertai awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 120 mm lama gempa 335 detik.

Selanjutnya pada pukul 15.46 WIB, awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur, dengan amplitudo maksimum 120 mm lama gempa 307 detik. “Status Gunung Sinabung ‘awas’ [level IV],” ujarnya.

Pihaknya meminta masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timur Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.

Advertisement

Selain itu, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. “Masyarakat diminta agar tidak memasuki zona merah pada radius yang telah ditetapkan PVMBG,” tegasnya.

Pasalnya potensi erupsi susulan masih sangat tinggi. Dan hingga saat ini terdapat 2.592 KK atau 9.318 jiwa yang mengungsi di 9 posko penampungan. Pengungsi berasal dari 9 desa yang berada di sekitar zona merah yang berbahaya dari erupsi Gunung Sinabung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif