Jogja
Selasa, 23 Agustus 2016 - 00:20 WIB

Siswa Bersepeda Motor ke Sekolah karena Naik Angkutan Dianggap Tidak Keren

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebagian besar orang tua murid mulai mengambil sepeda motor yang disita sebagai hasil razia pelajar,Polres Kulonprogo, Wates, Kamis (11/8/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Siswa bersepeda motor ke sekolah salah satunya karena naik angkutan umum dianggap tidak keren

Harianjogja.com, KULONPROGO- Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana menyatakan pemerintah mesti segera mencari solusi untuk mengatasi persoalan larangan pelajar membawa kendaraan bermotor ke sekolah.

Advertisement

Pengadaan bus sekolah yang cukup banyak diusulkan masyarakat pun membutuhkan kajian lebih lanjut. Di sisi lain, peminat angkutan umum juga sudah menyusut.

Pemerintah bakal kesulitan merangkul para pengusaha untuk pemerataan jalur ke seluruh wilayah Kulonprogo karena dinilai tidak menguntungkan dari segi ekonomi.

Sembari menunggu hasil kajian terhadap solusi yang paling pas diterapkan, Sumarsana tetap mengimbau orang tua/wali berusaha menyisihkan waktu dan tenaga untuk mengantarkan anak ke sekolah.

Advertisement

Apalagi jika jarak antara rumah dan sekolah relatif jauh sehingga menyulitkan anak untuk berangkat sendiri dengan berjalan kaki atau naik sepeda.

Sumarsana menambahkan, anak-anak juga perlu dikenalkan secara bertahap serta persuasif agar tertarik dan bersedia menaiki angkutan umum. Hal itu melihat dari banyaknya pelajar masa kini yang enggan menggunakan angkutan umum karena dianggap membuat mereka jadi tidak terlihat keren, ribet, dan sejumlah alasan lain.

“Kita tentu tidak mau menjadi sia-sia jika benar-benar ada pengadaan bus sekolah tapi sikap pelajar masih sama [enggan naik angkutan umum],” ungkap Sumarsana.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif