Soloraya
Selasa, 23 Agustus 2016 - 17:15 WIB

PKL SOLO : Pemkot Akan Tata Ulang Galabo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim gabungan menata pusat kuliner Gladak Langen Boga (Galabo), Pasar Kliwon, Solo yang dinilai kumuh dengan adanya pemasangan terpal tambahan dan spanduk tidak pada tempatnya, Selasa (22/8/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo, Gladak Langen Bogan akan ditata ulang.

Solopos.com, SOLO–Tim gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Solo, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo, Dinas Pengelolaan Pasar (DPP), serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo menertibkan penataan selter di pusat kuliner Gladak Langen Boga (Galabo), Pasar Kliwon, Solo, Selasa (23/8/2016) mulai pukul 10.00 WIB.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, setibanya di Galabo, petugas tim gabungan langsung menurunkan terpal warna biru yang menyelimuti atap selter Galabo sisi barat. Petugas juga melepas berbagai spanduk di milik pedagang yang terpasang kurang rapi di sekitar selter. Tim gabungan tersebut menyisir satu per satu selter Galabo mulai dari sisi barat ke sisi timur. Mereka tidak tebang pilih dalam menata selter di Jl. Mayor Sunaryo itu.

Kepala Disperindag Solo, Triyana, menyebut kondisi Galabo berubah kumuh setelah para pedagang atau pemilik selter memasang terpal tambahan dan spanduk promosi tidak sesuai pada tempatnya. Disperindag menggandeng Satpol PP, DPP, dan Dishubkominfo turun ke lapangan supaya Galabo bisa kembali rapi dan bersih. Dia yakin kondisi Galabo yang rapi dan bersih akan semakin menarik minat masyarakat untuk datang.

“Penataan ini berkaitan langsung dengan pedagang Galabo biar nanti mereka tumbuh dan berkembang. Nek ono wong teko, nggone Galabo reget, kan jelas mereka jadi enggak nyaman. Galabo harus bersih dan rapi supaya menarik minat masyarakat. Terpal dan spanduk-spanduk yang terpasang tidak pada tempatnya kami bereskan,” kata Triyana saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela memimpin penataan Galabo, Selasa.

Advertisement

Triyana mengatakan pedagang memasang terpal supaya selter mereka tampak lebih luas. Pedagang bisa menata meja dan kursi untuk pembeli di bawah terpal. Sedangkan spanduk banyak digunakan untuk mempromosikan atau menunjukan daftar menu makanan dan minuman. Dia meminta pedagang mengoptimalkan pemanfaatan selter.

“Mereka menambah sesuatu tapi penempatannya enggak terlalu pas. Maunya pedagang pasang terpal di sela-sela selter biar tempat jadi ketok [kelihatan] luas. Terus memasang spanduk biar menarik. Mereka semua mamasang sendiri-sendiri. Kalau tidak disinkronkan, penampilan selter kan enggak menarik. Kalau tampilannya higienis, pasti orang-orang tertarik,” jelas Triyana.

Disinggung soal posisi gerobak pedagang Galabo, Triyana mengatakan sebaiknya tidak berada di bawah atau badan Jl. Mayor Sunaryo. Dia mendorong para pedagang untuk menaikkan gerobak jualan di selter. Triyana menyebut keberadaan gerobak di bawah berpotensi mengganggu arus lalu lintas di Jl. Mayor Sunaryo. Selain itu, para pengunjung juga jadi lebih mudah memarkirkan kendaraan mereka di dekat selter.

Advertisement

“Kami mengimbau kepada mereka agar kompak. Penataan gerobak sama-sama yang bagus. Kesadaran pedagang untuk menata selter harus tetap dibangun. Kalau ada salah satu pedagang yang ingin menonjol, yang lain jangan ikut. Seharusnya saling memeringati untuk tidak membuat selter Galabo terkesan kumuh,” papar Triyana.

Senada, Kasi Penataan dan Pembinaan PKL DPP Solo, Didik Anggono, menilai posisi gerobak pedagang idealnya ditata di bagian selter atau tidak di badan Jl. Mayor Sunaryo. Dia mengimbau kepada pedagang untuk tidak memarkirkan gerobak di badan jalan. Selain itu, Didik meminta pedagang hanya memanfaatkan gerobak stainless yang telah disediakan untuk berjualan di Galabo. Pedagang tidak menggunakan gerobak lain, apalagi yang berukuran lebih besar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif