Soloraya
Selasa, 23 Agustus 2016 - 16:40 WIB

PENEMUAN MAYAT SUKOHARJO : Diduga Terlepeset, Kakek-kakek Meninggal di Saluran Irigasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (JIBI/Solopos/Dok)

Penemuan mayat Sukoharjo terjadi di saluran irigasi Desa Siwal dan Baki Pandeyan, Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO–Seorang kakek-kakek bernama Cipto Diarjo, 84, warga RT 001/RW 006, Dusun Kresan, Desa Waru, Kecamatan Baki ditemukan meninggal dunia di saluran irigasi perbatasan antara Desa Siwal dengan Desa Baki Pandeyan, Selasa (23/8/2016) sekitar pukul 10.30 WIB. Cipto diduga terpeleset dan jatuh ke saluran irigasi pertanian.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa, saat kejadian, Cipto diketahui berjalan kaki di pematang sawah. Saat berjalan kaki diduga ia terpeleset dan jatuh ke saluran irigasi. Kakek berambut putih itu sempat terseret arus saluran irigasi hingga beberapa meter. Mayat Cipto ditemukan kali pertama oleh warga setempat yang tengah melewati areal persawahan.

Saat ditemukan, mayat dalam posisi tertelungkup dan mengambang di saluran irigasi.Warga langsung melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat yang diteruskan ke Polsek Baki. Tak berapa lama kemudian, polisi dan tim medis dari Puskesmas Baki mendatangi lokasi kejadian.

Kapolsek Baki, AKP Poniman, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, mengatakan saat ditemukan, kondisi mayat mengambang di saluran irigasi pertanian. Ciri-ciri mayat itu memakai kaos warna biru dan celana pendek warna hitam. Kala itu, tak ada identitas diri di sekitar lokasi kejadian. “Tim medis langsung memeriksa kondisi mayat yang ditemukan di saluran irigasi,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Advertisement

Beberapa warga setempat ada yang mengenali mayat itu yakni Cipto Diarjo, warga Desa Waru, Baki. Almarhum Cipto diketahui sering sakit-sakitan lantaran usianya telah uzur. Dia juga sering berjalan kaki sendirian melewati areal persawahan di Baki.

Sementara itu, hasil pemeriksaan tim medis tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh mayat itu. Mayat itu langsung dibawa ke rumah keluarganya untuk dimandikan dan dimakamkan. “Jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga yang disaksikan langsung Kepala Desa (Kades) Waru. Kemungkinan jenazah langsung dimakamkan setelah dimandikan dan disalatkan,” ujar Kapolsek.

Dia mengimbau agar setiap warga mengetahui keberadaan anggota keluarganya saat keluar rumah. Sehingga apabila ada informasi orang hilang maka segera dapat diketahui keberadaan dan identitas diri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif