Jogja
Selasa, 23 Agustus 2016 - 01:20 WIB

MUKTAMAR DI JOGJA : Peserta Muktamar Nasyiatul Aisyiyah Boleh Bawa Anak Balita

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cahyani Sri Afitri bersama puluhan ibu yang tergabung dalam Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) DIY melakukan aksi menyusui menyusui bayi serentak di halaman Museum Benteng Vredeburg, Minggu (24/4/2016). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Muktamar di Jogja akan digelar oleh Nasyiatul Aisyiyah (NA) terpusat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 26 hingga 28 Agustus 2016 mendatang

Harianjogja.com, JOGJA – Nasyiatul Aisyiyah (NA) akan menggelar forum Muktamar XIII dengan terpusat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 26 hingga 28 Agustus 2016 mendatang.

Advertisement

NA akan membahas persoalan anak dan perempuan serta keberdayaan ekonomi perempuan dengan tema ‘Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa’.

NA adalah organisasi remaja putri yang merupakan salahsatu organisasi otonom Muhammadiyah. Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari menegaskan, arena muktamar akan didesain ramah anak.

Advertisement

NA adalah organisasi remaja putri yang merupakan salahsatu organisasi otonom Muhammadiyah. Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari menegaskan, arena muktamar akan didesain ramah anak.

Sejumlah venue akan disiapkan ruang khusus untuk laktasi bagi peserta yang memiliki balitas. Oleh karena itu, peserta muktamar diperbolehkan membawa anak mereka karena telah disediakan pula sejenis ruangan menyerupai tempat penitipan anak atau day care pada umumnya.

“Ini salahsatu konsentrasi kami dalam menangani perempuan dan anak,” terangnya dalam konferensi pers di Gedung PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro, Kota Jogja, Senin (22/8/2016).

Advertisement

Dalam pembahasan itu nantinya diharapkan, menghasilkan suatu gagasan yang bisa dilaksanakan dalam program NA dalam memberikan sumbangsih terkait penanganan masalah perempuan dan anak.

Bersambung halaman 2


Sedangkan masalah ekonomi, lanjutnya, akan dibahas terkait keberdayaan ekonomi perempuan untuk kemandirian bangsa pada hari kedua muktamar.

Advertisement

“Kami juga akan mendorong bagaimana penanganan kasus perempuan dan anak ini bisa cepat terselesaikan. Kami sebelumnya pernah menyampaikan ini ke Kapolri dan Mahkamah Agung,” jelasnya.

Steering Commite Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah Erni Zuchriyati mengatakan, Aisyiyah sendiri sudah memiliki gerakan cinta anak, dengan relawan berasal dari Nasyiatul Aisyiyah. Adapun konsentrasi penanganan untuk meminimalisasi kekerasan perempuan dan anak telah mulai dari pendekatan melalui sekolah dan maupun keluarga.

Hal itu terutama dilakukan untuk menghargai posisi perempuan agar setara dengan laki-laki.

Advertisement

Selain itu, NA memiliki suatu pusat konsultasi keluarga sakinah. Harapannya, bisa memberikan ruang terbaik untuk perempuan dan anak, mengingat investasi paling berharga adalah anak sehingga orangtua perlu memberikan perhatian dalam tumbuhkembangnya.

“Play grup pertama di Indonesia pertama adalah Aisyiyah dan Nasyiatul Asiyiyah, bagaimana pelatihan mencintai anaknya,” ungkapnya.

Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah DIY Alfi Nurizka menambahkan, hingga kemarin sudah ada sekitar 2.500 peserta dan pengembira yang sudah mendaftarkan diri.

Selain di UMY, sehari sebelum pelaksanaan muktamar, akan berlangsung sidang tanwir di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ringroad selatan Bantul.

“Proses pemilihan, nama [calon] yang diajukan ke tanwir nanti mengerucut 40 nama masuk ke muktamar. Lalu dikerucutkan lagi menjadi sembilan anggota formatur. Nanti formatur tersebut memilih pimpinan, sehingga tidak menggunakan suara terbanyak,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif