Soloraya
Selasa, 23 Agustus 2016 - 20:40 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Pemkot Anggarkan Rp17 Miliar Pengadaan Lift dan ME Pasar Klewer

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo berbincang dengan Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo Subagiyo saat meninjau pembangunan Pasar Klewer sisi barat, Rabu (22/6/2016). Mereka berencana memanfaatkan basement Pasar Klewer sisi barat sebagai pasar darurat untuk menampung pedagang Pasar Klewer sisi timur. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, Pemkot menganggarkan Rp17 miliar untuk lift dan ME Pasar Klewer.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana mengalokasikan anggaran Rp17 miliar pada APBD Perubahan (APBD-P) untuk pengadaan lift dan mechanical electrical (ME) Pasar Klewer sisi barat.

Advertisement

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Subagiyo mengatakan pengadaan lima unit lift masuk dalam rencana pengadaan fasilitas pendukung operasional Pasar Klewer, bersama ekskalator, hidran, genset dan barang lain. Sejumlah perlengkapan ME tersebut ditargetkan terpasang akhir tahun ini. Namun pengadaan lift dan ME untuk melengkapi fasilitas Pasar Klewer sisi barat sempat tertunda. Anggaran yang diplot untuk pengadaan fasilitas pendukung tersebut dicoret oleh Pemerintah Pusat.

“Semula pengadaan lift dan ME kita anggarkan dari anggaran sisa lelang. Tapi setelah dikonsultasikan ke pusat tidak boleh,” jelas Subagiyo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (23/8/2016).

Pemkot kemudian berencana mengajukan bantuan anggaran untuk pengadaan lift dan ME ke pemerintah pusat di 2017 mendatang. Namun sesuai arahan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, pengadaan lift dan ME sebisa mungkin dianggarkan pada tahun ini. Sehingga Pemkot berencana mengajukan anggaran pengadaan lift dan ME di APBD Perubahan. Subagiyo mengestimasi kebutuhan anggaran lift dan ME senilai Rp17 miliar.

Advertisement

“Pengadaan lift dan ME tidak jadi tahun depan, tapi di Perubahan akan dianggarkan. Pak Wali mintanya semuanya rampung tahun ini,” katanya.

Subagiyo mengatakan saat ini, progres pembangunan pasar tekstil yang terbakar akhir 2014 lalu sudah mencapai 48%. Proyek pembangunan tahap kedua Pasar Klewer sisi barat tengah dikebut Pemkot. Ditargetkan akhir 2016 proyek tersebut selesai, sehingga bisa dioperasionalkan Februari 2017. Secara keseluruhan jumlah kios yang dibangun di Pasar Klewer sama seperti sebelum terbakar, berjumlah 1.532 unit plus kios pedagang renteng 137 unit, dan 28 kios untuk pedagang Pasar Klewer timur. Selain itu membangun 765 los menampung pedagang pelataran, 55 los untuk pedagang kaki lima (PKL) Jl. Hasyim Ashari, dan 20 los bagi PKL kemasan (pedagang jual beli dan reparasi emas). Subagiyo mengatakan ada 18 variasi luasan kios di Pasar Klewer, yakni terkecil tiga meter persegi dan terbesar 36 meter persegi.

Selain pembangunan Klewer tahap II, Pemkot juga tengah menyiapkan rencana merevitalisasi Pasar Klewer sisi timur. Tahapan pertama revitalisasi pasar timur dimulai dengan pembongkaran sejumlah kios. “Mereka sementara ditempatkan di pasar darurat Klewer di Alun-alun Utara. Nanti pedagang akan ditempatkan di Pasar Klewer baru,” katanya.

Advertisement

Pejabat Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Kusbani sebelumnya berharap pembangunan Pasar Klewer bisa segera diselesaikan. Dengan demikian para pedagang bisa segera menempati kios mereka. Apalagi sejak pedagang korban kebakaran berjualan di pasar darurat Alut, omset cenderung menurun.

“Jadi semakin cepat pembangunan Pasar Klewer dirampungkan, maka kios juga bisa segera ditempati pedagang,” harapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif