News
Selasa, 23 Agustus 2016 - 14:25 WIB

Bikin Usaha Coffee Jessica, Pria Ini Terinspirasi Kasus Kopi Sianida

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gambar di iklan kopi Jessica. (Istimewa)

Coffe Jessica booming di sosial media Facebook.

Solopos.com, SURABAYA — Kasus es kopi berujung maut yang menyebabkan kematian Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, rupanya membuat masyarakat terinspirasi.

Advertisement

Beruntung inspirasinya untuk sesuatu yang positif. Ada pembuat kopi bubuk yang diberi label Coffee Jessica bernama Haris G. Bastian, lalu dipasarkan pada Masyarakat. Haris, 29, merupakan warga Jalan Kedingding, Surabaya.

“Saya mempunyai ide menjual kopi dengan diberi nama Coffee Jessica. Ini terinspirasi dari kasus kopi sianida yang membelit Jessica. Saya melihatnya kasus itu unik dan mendapat sorotan dari masyarakat luas,” terang Haris, seperti dikutip Solopos.com dari Okezone, Selasa (23/8/2016).

Mumpung saat ini kasus Jessica masih booming, sambung Haris, dirinya membuat kopi yang diberi nama Coffee Jessica. Sehingga dengan diberi nama Coffee Jessica, produk kopi tersebut bisa laku keras di pasaran. Baca juga: Akun Ini Jualan Kopi Jessica di Facebook.

Advertisement

“Daripada diberi nama yang berbau porno nanti bisa menjadi bermasalah, lebih baik diberi nama Coffee Jessica. Sebungkus Coffee Jessica dengan berat 150 gram harganya Rp15.000,” ungkapnya.

Ia menambahkan, setiap pembelian Coffee Jessica dapat bonus gelas kecil (gelas sloki) supaya menambah kesan unik. Coffee Jessica sendiri baru diproduksi sekitar dua bulan yang lalu.

Haris menambahkan, hingga kini dirinya sudah memproduksi Coffee Jessica sebanyak 7 lusin atau sekitar 100 bungkus dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Setiap bungkus memiliki berat 150 gram dan dipatok Rp15.000. Kemudian, diberi bonus gelas turki (gelas kecil) yang menambah kesan unik.

Advertisement

“Satu bungkus kopi siap sedu ini bisa menjadi 10 sampai 12 cangkir. Sedangkan bila mememakai gelas turki bisa sampai 15 gelas,” tukas pria yang pernah merantau ke Banjarmasin itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif