Jateng
Selasa, 23 Agustus 2016 - 23:50 WIB

AGENDA PRESIDEN : Jokowi dan PM Lee Batal ke Kendal, Persemian KIK Diundur

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kawasan Industri Kendal (KIK). (JIBI/Kabar24/Dok.)

Agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong ke Kendal yang mendadak dibatalkan membuat peresmian Kawasan Industri Kendal (KIK) ditunda.

Semarangpos.com, SEMARANG — Batalnya agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong ke Kendal berimbas pada penundaan peresmian Kawasan Industri Kendal (KIK). Acara peresmian kawasan industri penampung sekitar 300 perusahaan yang dijadwalkan Sabtu (25/8/2016) itu pun ditunda hingga Oktober atau November mendatang.

Advertisement

Hal ini diungkapkan Direktur PT Kawasan Industri Kendal (KIK), Hyanto Wihadhi, saat dijumpai wartawan seusai menggelar pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di Kantor Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jateng, Semarang, Selasa (23/8/2016) siang. “Karena kemarin kesehatan PM Singapura mengalami masalah jadi persemian KIK yang semula dijadwalkan tanggal 25 [Agustus] diundur. KIK akan diresmikan tapi mundur sekitar Oktober atau November nanti,” ujar Hyanto.

Hyanto mengaku tidak mempermasalahkan mundurnya jadwal peresmian Kawasan Industri Kendal (KIK) itu. Pengunduran acara peresmian itu justru menjadi keuntungan baginya. “Kami jadi memiliki tambahan waktu mempersiapkan acaranya jadi lebih baik,” imbuh Hyanto.

Hyanto mengaku saat ini ada 16 perusahaan yang sudah berdiri di Kawasan Industri Kendal (KIK). Target ke depan, kawasan industri yang didirikan dari hasil kerja sama PT Jababeka dan PT Sincorp Singapura itu bisa menampung lebih dari 300 perusahaan, baik asing maupun lokal. “Total area KIK ada 1.000 hektar, kalau dihitung-hitung bisa menampung lebih dari 300 perusahaan. Dengan banyaknya perusahaan, maka akan semakin banyak menyerap tenaga kerja di wilayah sekitar,” beber Hyanto.

Advertisement

Hyanto mengaku saat ini fokus dari PT Kawasan Industri Kendal (KIK), selain bisa menyerap banyak tenaga kerja juga menjaring investor ke Kendal. “Dari 16 perusahaan yang saat ini sudah bergabung di KIK itu nilai investasinya mencapai Rp3,2 triliun. Jadi, kalau semakin banyak yang bergabung tentu nilai investasi yang dihasilkan KIK juga semakin besar,” terang Hyanto.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif