Sport
Senin, 22 Agustus 2016 - 09:00 WIB

Juggling Shuttlecock UNS Solo Catatkan Rekor MURI

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahasiswa baru mengikuti aksi Juggling Shuttlecock saat UNS Student Vaganza di Stadion UNS Solo, Minggu (21/8). Aksi tersebut berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Juggling Shuttlecock dengan peserta terbanyak yang diikuti ribuan orang. (JIBI/Solopos/Ivanovich Aldino)

Bulu tangkis Indonesia diwarnai dengan rekor Muri yang dicetak di UNS Solo.

Solopos.com, SOLO – Acara juggling shuttlecock yang digelar di Stadion Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Minggu (21/8/2016) siang berhasil mengukir rekor MURI. Acara itu memecahkan rekor jugling shuttlecock dengan peserta terbanyak.

Advertisement

Rekor tersebut dipecahkan 8.565 mahasiswa baru UNS serta sekitar 2.500 siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, serta sekolah luar biasa se-Soloraya. Masing-masing peserta membukukan 71 kali pukulan sebagai penanda peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Republik Indonesia (RI).

“Satu, dua, tiga, lemparkan kok ke atas lalu pukul dengan raket,” ujar legenda bulu tangkis Indonesia, Ricky Subagja, yang turut hadir dan memberi instruksi kepada para peserta juggling shuttlecock.

Selain sebagai perayaan HUT RI, pemecahan rekor juggling shuttlecock juga digelar untuk merayakan keberhasilan pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, merebut medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, beberapa hari lalu.

Advertisement

“Mengapa dipilih juggling shuttlecock karena momentumnya penting, yakni baru saja Indonesia mendapatkan medali emas Olimpiade 2016 dari bulu tangkis. Apalagi, selama ini Solo menjadi gudangnya pembibitan atlet badminton,” ujar Rektor UNS, Ravik Karsidi, saat ditemui wartawan di Stadion UNS, Minggu.

Ravik menuturkan pemecahan rekor Muri yang menjadi bagian dalam acara puncak Orientasi Mahasiswa Baru (Osmaru) itu diharapkan mampu menggelorakan kembali kecintaan masyarakat terhadap bulu tangkis. Menurut dia, momentum raihan medali emas Olimpiade semestinya menjadi tonggak kebangkitan bulutangkis Indonesia.

“Mudah-mudahan rekor ini enggak sekadar menjadi catatan tapi juga bisa menyemangati masyarakat untuk membangkitkan bulu tangkis. Dahulu, banyak masyarakat yang gemar bermain bulu tangkis, memukul raket di jalan-jalan kampung. Kami ingin kecintaan seperti itu kembali hidup,” imbuh Ravik.

Advertisement

Hal senada diungkapkan Ricky Subagja. Dia berharap acara juggling shuttlecock kali ini bisa menggelorakan lagi kecintaan masyarakat kepada bulu tangkis. Dengan semangat tinggi yang dimiliki masyarakat, prestasi atlet-atlet bulu tangkis Indonesia juga diharapkan meningkat.

“Luar biasa UNS mengadakan juggling shuttlecock untuk rekor Muri ini. Mereka mengumpulkan seluruh mahasiswa dan pelajar bersama-sama membawa raket dan kok. Mudah-mudahan dengan acara ini bulu tangkis Indonesia semakin maju,” tutur peraih medali emas Olimpiade 1996 di Atlanta itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif