News
Senin, 22 Agustus 2016 - 13:35 WIB

IKLAN KONTROVERSIAL : Iklan Komunitas Gay Diprotes, Ini Tanggapan Twitter

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Iklan aplikasi khusus kaum gay. (Istimewa)

Twitter baru-baru ini disoroti netizen lantaran menampilkan iklan komunitas penyuka sesama jenis.

Solopos.com, JAKARTA – Twitter baru-baru ini dikeluhkan lantaran peredaran iklan aplikasi komunitas penyuka sesama jenis. Iklan itu mempromosikan aplikasi media sosial khusus gay bernama Blued.

Advertisement

Twitter menayangkan iklan ini secara random dan biasanya muncul di tempat strategis, yaitu di posisi atas timeline. Pengguna Twitter pun mengutarakan keresahan karena iklan tersebut ternyata cukup sering muncul. Terlebih promosi semacam itu dianggap tidak pantas untuk ditayangkan di Indonesia.

“Iklan Blued di mari semakin meresahkan warga Twitter,” tulis sebuah tweet. “Ada yang tahu cara ngilangin iklan ini di timeline?” sebut yang lain.

Terkait protes ini, pihak Twitter Indonesia pun memberikan tanggapannya. “Walaupun berbahasa Indonesia, iklan ini tidak ditayangkan oleh Twitter ID. Twitter ID adalah representative office. Semua iklan di-manage oleh Twitter Asia Pacific di Singapura Jadi, kami tidak tahu menahu,” sebut Cipluk Carlita, PR Manager Twitter Indonesia melansir laporan Detik, Senin (22/8/2016).

Advertisement

Untuk mengetahui kebijakan iklan Twitter, pengguna bisa mengunjungi twitterads.com. Nah, jika pengguna merasa terganggu dengan penayangan iklan tertentu, mereka bisa langsung melaporkannya ke pihak Twitter.

“Dan jika ada iklan atau konten lain yang dianggap melanggar peraturan Twitter serta mengganggu atau dianggap tidak relevan oleh pengguna, bisa langsung dilaporkan oleh pengguna tersebut. Bisa dicek lebih detail di about.twitter.com/id/safety,” tambah Cipluk.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sebuah iklan yang mempromosikan layanan LGBT diketahui berseliweran di Twitter. Iklan bersangkutan mempromosikan aplikasi media sosial LGBT bernama Blued. Twitter sepertinya menayangkannya secara random dan biasanya muncul di tempat strategis, yaitu di posisi atas timeline.

Advertisement

Pengguna Twitter pun mengutarakan keresahan karena iklan tersebut ternyata cukup sering muncul. Terlebih promosi LGBT semacam itu dianggap tidak pantas untuk ditayangkan di Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif