News
Minggu, 21 Agustus 2016 - 04:00 WIB

WNI DISANDERA ABU SAYYAF : ABK Ini Siap Nikah dengan PNS Bila Selamat dari Abu Sayyaf

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kelompok Abu Sayyaf (www.ibtimes.com)

WNI disandera Abu Sayyaf, Edy Suryono, hingga kini belum jelas nasibnya.

Solopos.com, KENDARI — Anak Buah Kapal (ABK) TB Charles, Edy Suryono, yang disandera kelompok Abu Sayyaf selama dua bulan terakhir, hingga kini belum jelas kabarnya. Pihak keluarga mulai khawatir dengan keselamatan anggota keluarganya tersebut.

Advertisement

Keluarga Edy Suryono di Desa Komba, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tidak bisa berbuat banyak selain berdoa dan berharap pemerintah serta perusahaan tempat Edy Suryono bekerja dapat membebaskan seluruh sandera dari tangan Abu Sayyaf.

Sejak Edy Suryono disandera, pihak keluarga menggelar doa dan zikir bersama setiap malam Jumat di kediaman orangtua Edy. Rushi, kakak sepupu Edy, mengatakan, pihak keluarga berharap Edy yang saat ini berada disandera dalam kondisi sehat dan bisa segera dibebaskan.

Edy merupakan anak laki-laki satu-satunya dari empat bersaudara. Bila Edy selamat dalam kondisi yang baik, pihak keluarga akan menikahkan Edy dengan pacarnya yang bekerja sebagai PNS di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Advertisement

WNI Kabur Jadi Kunci

Sebelumnya dua orang WNI berhasil kabur dari penyanderaan teroris kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanudin, mengatakan WNI tersebut bisa menjadi kunci pembebasan WNI lain yang masih disandera Abu Sayyaf.

Tubagus mengatakan, lolosnya WNI tersebut dari penyanderaan Abu Sayyaf menunjukkan kelompok teroris itu ada kelemahan di sisi pengawasan sandera dan pemetaan wilayah.

Advertisement

“Lolosnya WNI itu terindikasi memang tidak dijaga atau rute yang dilewati tidak dikuasai oleh penyandera. Jadi ada kelemahan mereka di sisi pengawasan dan pemetaan,” kata Tubagus, seperti dikutip dari Detik, Sabtu.

Tubagus juga menilai, kelompok Abu Sayyaf ini tidak memiliki jaringan yang kuat dengan kelompok lain. “Ini menunjukkan mereka tidak kuat-kuat amat, cuma mereka ini tersembunyi. Artinya kelompok yang melakukan penyanderaan itu kelompok khusus yang tidak ada hubungan dengan kelompok lain yang jumlahnya lebih besar. Jadi kekuatan pasukan penyandera ini di Mindanao harusnya bisa dikuasai oleh pasukan nasional Filipina,” kata Tubagus.

Untuk itu, lanjut Tubagus, pemerintah dan pihak keamanan bisa segera menggali informasi dari WNI yang berhasil lolos tersebut. Gunanya untuk melakukan pemetaan. Dengan kata lain, WNI yang berhasil kabur ini bisa menjadi kunci pembebasan WNI lain yang masih disandera Abu Sayyaf.

“Untuk menambah informasi tolong diamankan dan diperiksa segera WNI yang berhasil lolos tersebut. Hasil data intelijennya bisa diberikan ke Filipina, untuk jadi bahan kajian sebuah rencana strategis untuk pembebebasan sandera lainnya,” kata politisi PDIP ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif