Jogja
Minggu, 21 Agustus 2016 - 15:20 WIB

PESTA RAKYAT JOGJA : Cinta Rupiah Melalui Peduli Koinku di Alun-Alun Utara

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Raharjo ketika menukarkan koin di booth Koin Kita dalam acara yang digelar Bank Indonesia di Alun-Alun Utara, Jogja, Minggu (21/8/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Pesta rakyat Jogja digelar oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Harianjogja.com, JOGJA--Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengajak masyarakat untuk cinta pada rupiah dalam event Kita Istimewa Cinta Indonesia bertema Cinta Bangsa, Cinta Produk, Cinta Rupiah di Alun-Alun Utara, Jogja, Minggu (21/8/2016).

Advertisement

Ada berbagai kegiatan seperti lomba panjat pinang, area permainan tradisional, hiburan, dan tidak ketinggalan tersedia juga aneka jajanan pasar tradisional.

Kegiatan ini juga diramaikan Parade Bendera Merah Putih diikuti oleh 4.000 anggota pramuka tingkat penggalang yang berasal dari seluruh DIY. Rute dimulai dari Kepatihan menuju Alun-Alun Utara yang berjarak kurang lebih satu kilometer, yang dilanjutkan dengan pembentukan formasi bertuliskan Kita Istimewa Cinta Indonesia.

“Dengan parade ini diharapkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air, serta dapat membentuk karakter bangsa yang positif sejak dini,” ungkap Kepala KPw BI DIY Arief Budi Santoso, di sela kegiatan.

Advertisement

Dalam kegiatan Peduli Koinku, masyarakat dapat mengumpulkan dan menukarkan uang koin di booth yang tersedia. Bagi penukar dengan jumlah nominal minimal Rp50.000 mendapatkan merchandise, serta untuk setiap kelipatannya berhak ikut undian dengan hadiah utama sepeda polygon dan hadiah menarik lainnya.

Beberapa pihak yang ikut berpartisipasi dalam acara ini antara lain, Pemerintah Daerah DIY, 4.000 anggota pramuka tingkat penggalang dari seluruh DIY, Bank Indonesia, perbankan yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) untukmengenalkan alat pembayaran non tunai, Perusahaan Telekomunikasi yang memiliki layanan alat pembayaran non tunai, UMKM binaan Bank Indonesia yang terdiri dari komoditas penyumbang inflasi, komoditas unggulan, dan wirausaha Bank Indonesia, UMKM binaan perbankan, dan UMKM Binaan Pemerintah Daerah di DIY.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pemakaian koin untuk transaksi di DIY belum signifikan hasilnya. Masyarakat lebih memilih menyimpan dan tidak membelanjakannya.

Advertisement

“Terkait penggunam e-money, BI harus bisa menata pembayaran kartu kredit dan debet agar pembayaran tidak dikenai biaya,” kata dia Dalam event yang diorganisor oleh Indiepro EO ini.

Ia mengungkapkan, sosialisasi dan pengawasan BI juga harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan e-money di DIY tergatung determinasi dari budaya. Masyarakat DIY saat ini masih lebih menyukai transaksi dengan uang tunai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif