Soloraya
Minggu, 21 Agustus 2016 - 22:30 WIB

Nyaris Selalu Ada Amplop di Agenda Reses DPRD Solo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi DPRD Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertemuan-pertemuan antara wakil rakyat dengan warga dalam agenda reses DPRD Solo sering diwarnai amplop dan doorprize.

Solopos.com, SOLO — Pemberian doorprize dan amplop setiap agenda reses yang digelar anggota DPRD Solo sudah menjadi hal biasa di masyarakat. Tanpa adanya iming-iming itu warga sulit dikumpulkan untuk mengadiri acara reses.

Advertisement

Ketua RT 003 /RW 006, Purwodiningratan, Jebres, Agus Suryono, mengatakan setiap ada anggota DPRD, DPRD Provinsi, dan DPR menggelar reses pasti meminta tolong RT untuk mengumpulkan warga. Warga ketika diminta menghadiri acara reses pasti yang ditanya pertama adalah amplop.

“Banyak alasan warga meminta amplop saat menghadiri acara reses. Alasan yang sering saya terima adalah untuk transportasi dan beli rokok,” ujar Agus saat ditemui Solopos.com di Kantor Kelurahan Jebres, Minggu (21/8/2016).

Agus mengakui kesulitan mengumpulkan warga ketika dalam pertemuan reses jika tidak ada amplop atau doorprize. Tidak semua warga mengharapkan diberikan amplop atau doorprize saat menghadiri acara reses. “Saya sudah memberikan penjelasan kepada warga soal manfaat agenda reses. Namun, karena usulan atau aspirasi warga terkadang tidak banyak direalisasikan dewan, warga pilih instan menerima amplop,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Semanggi, Herdwiyanto, mengatakan warga yang mengharapkan mendapatkan amplop atau doorprize biasanya tidak memiliki usulan sama sekali dalam forum reses. Berbeda ketika warga punya kepentingan dalam forum reses, tanpa ada amplop atau doorprize pun mereka tetap datang diacara.

“Kami mengakui masih ada warga yang mengharapkan amplop. Namun, jangan disalah artikan amplop sebuah kewajiban yang harus diberikan ke warga saat reses,” kata dia.

Menurut dia, agenda reses sangat penting untuk diadakan anggota dewan karena semua anggaran pembangunan yang menganggarkan adalah legislatif. Selain itu dengan reses setidaknya warga bisa mengenal lebih dekat wakilnya di DPRD.

Advertisement

Terpisah, Ketua RW 012 Semanggi, Pasar Kliwon, Hudi Martanto, menilai reses yang digelar anggota DPRD selama ini terkesan mononton. Agenda reses terkesan hanya seperti formalitas dan seremonial belaka. “Mereka, anggota DPRD yang mewakili daerahnya masing-masing, sudah kewajiban mereka menyerap aspirasi warga tanpa harus menunggu agenda reses,” kata dia.

Ia mengatakan anggota dewan mengharapkan kehadiran warga dalam agenda reses. Sementara warga harus meluangkan waktunya untuk menghadiri acara. Ketika ada iming-iming amplop atau doorprize, menurut dia, merupakan hal yang biasa karena mereka saling membutuhkan.

Advertisement
Kata Kunci : Agenda Reses DPRD Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif