Jogja
Sabtu, 20 Agustus 2016 - 17:55 WIB

Mandiri Siapkan 15.000 Kartu e-Money di Prambanan Jazz

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Head of Corporate Communication Bank Mandiri Ahmad Reza saat memamerkan kartu e-money Mandiri kepada wartawan, Sabtu (20/8/2016). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Mandiri memanfaatkan pergelaran musik Prambanan Jazz untuk edukasi uang elektronik

Harianjogja.com, SLEMAN– Perlehatan musik bertaraf internasional Indiehome Prambanan Jazz menyedot perhatian banyak pihak. Pasalnya selain menikmati pertunjukan musik berkualitas, penonton juga bisa keindahan candi Prambanan.

Advertisement

Berbagai suguhan kuliner juga disajikan selama event yang berlangsung Sabtu (20/8/2016) dan Minggu (21/8/2016). Diperkirakan, ribuan orang memadati pertunjukkan musik yang dipadukan dengan unsur budaya itu.

“Sebagai salah satu sponsor Prambanan Jazz tahun ini, kami melihat ini juga sebagai peluang bagi Bank Mandiri untuk melakukan program edukasi penggunaan e-money atau cashless,” kata Head of Corporate Communication Bank Mandiri Ahmad Reza kepada wartawan, Sabtu (20/8/2016).

Ia menjelaskan, perlehatan tersebut mengawinkan unsur bisnis, seni dan budaya. Hal itu, katanya, juga menjadi salah satu konsen yang dilakukan Mandiri Art.

Advertisement

“Kami meyakini, aware terhadap seni sebagai sebuah investasi. Tidak hanya musik, kesenian apapun termasuk seni rupa. Oleh karenanya, Mandiri Art juga mendukung pagelaran Prambanan Jazz,” tandasnya.

Selama kegiatan berlangsung, pihaknya menyediakan 15.000 kartu e-money untuk mengedukasi masyarakat melakukan transaksi nontunai. Terdapat 10 tenant kasir dengan tiga mobile cashier yang disediakan juga untuk melayani penggunaan e-money.

Tidak hanya pengunjung, para pemilik tenant hingga pelaku seni juga berkesempatan memiliki e-money produk Mandiri. “Kesenian erat dengan karakter bangsa. Seniman juga aset yang perlu diedukasi melakukan transaksi cashless,” ucapnya.

Advertisement

Menurut Reza, penggunaan transaksi e-money mampu mengurangi peredaran uang palsu, menekan ongkos cetak produksi uang dan jumlah uang transaksi yang sesuai. “Tidak ada lagi uang kembalian dengan permen. Tahun ini, kami menargetkan penggunaan 8,5 juta kartu e-money Mandiri. Saat ini realisasinya di atas 50 persen dengan frekuensi transaksi secara nasional dikisaran Rp1,6 triliun,” terang Reza.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif