News
Sabtu, 20 Agustus 2016 - 01:10 WIB

KISAH TRAGIS : Terjebak Demo Ormas Saat ke Rumah Sakit, Bayi Ini Akhirnya Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Elvio Saat Dirawat di Rumah Sakit (Detik)

Kisah tragis dialami bayi berusia delapan bulan yang meninggal karena serangan virus E coli.

Solopos.com, SUKABUMI — Duka dirasakan Reza, 24, dan Marrisa, 24, warga Balandongan, Kota Sukabumi. Anak pertamanya yang berusia 8 bulan, Elvio, meninggal. Bayi itu nyaris tak bisa dibawa ke rumah sakit karena terhadang macet demo organisasi masyarakat (ormas).

Advertisement

Marrisa mengatakan anaknya meninggal Kamis (18/8/2016) kemarin. Ia dimakamkan hari itu juga. “Pada hari Kamis kemarin, dia dipanggil Yang Kuasa,” kata perempuan berambut panjang ini, seperti dilansir Detik, Jumat (19/8/2016).

Reza dan Marrisa panik saat Elvio kejang, Selasa (16/8/2016) siang. Baru 1,5 kilometer melaju dari rumah, mobil terjebak macet di Jl. Arif Rahman Hakim, Kota Sukabumi, karena ada demo ormas. Beruntung, ada polisi di lokasi.

Elvio dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan mobil Patroli dan Pengawalan (Patwal). Saat itu, kondisinya kritis. Kejang, suhu tubuhnya panas. Sempat membaik setelah dirawat di ruang ICU, kemudian drop.

Advertisement

Menurut tim medis RSUD, Elvio terkena serangan virus E coli. Dampaknya, kondisinya drop dan mengalami dehidrasi berat. Tuhan berkata lain. Setelah dirawat dua hari, Elvio meninggal dunia.

Saat ini seperti dikutip dari Okezone, Jumat, tak sedikit orang tua masih mempersiapkan sendiri Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk bayi usia 6-12 bulan. Sayangnya, masih jarang dari mereka mengamati faktor keamanannya. Padahal, penyiapan MP-ASI lokal yang tidak higienis dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi dan menimbulkan penyakit salah satunya diare yang disebabkan bakteri Escherichia coli (E coli).

Menyoal diare, perlu diketahui 90% penderita diare ialah balita. Kuat dugaan bila makanan menjadi penyebab dari 70% kejadian diare tersebut, khususnya di negara berkembang.

Advertisement

Berkenaan dengan hal itu, promovendus Aria Kusuma melakukan penelitian lebih lanjut terhadap 599 bayi berusia 6-12 bulan dari 139 rumah tangga di Kabupaten Solok. Hasilnya, 72,46% MP-ASI lokal terkontaminasi bakteri E coli.

“Faktor yang paling berhubungan terhadap E coli pada penyajian MP-ASI lokal adalah keberadaan hewan yang berkeliaran di dalam rumah, kontaminasi tangan penjamah makanan, dan mengeringkan tangan dengan lap yang tidak terjamin kebersihannya,” kata Aria, seperti dikutip dari Okezone, Jumat.

Upaya yang perlu dilakukan adalah mencegah berkeliarannya hewan di dalam rumah dapat dilakukan dengan cara sederhana, di antaranya mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan mencuci lap tangan setiap hari untuk menjamin kebersihannya sebelum penyiapan MP-ASI lokal kepada bayi berusia 6-12 bulan.

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Tragis Kisah Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif