News
Sabtu, 20 Agustus 2016 - 23:30 WIB

Harga Rokok Rp50.000, #KamiTidakPanik

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rokok (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Trending sosmed datang dari tanggapan netizen soal wacana harga rokok naik.

Solopos.com, SOLO – Wacana kontroversial pemerintah menaikkan harga rokok menjadi Rp50.000 per bungkus mendapat tanggapan dari para pengguna Internet (netizen) di sosial media (sosmed) Twitter dengan kicauan #KamiTidakPanik.

Advertisement

Selain menekan angka konsumsi rokok di kalangan remaja, dengan naiknya harga rokok dari yang semula di kisaran Rp15.000-Rp20.000 menjadi Rp50.000 maka pemerintah bisa mendapatkan kenaikan pendapatan cukai lebih dari 100 persen.

Tetapi dampak negatifnya, industri tembakau terancam bangkrut dan efek dominonya akan sampai kepada petani tembakau serta buruh di pabrik rokok. Sementara di tingkat konsumen, mereka berpotensi beralih ke rokok ilegal karena harganya lebih murah.

Netizen pun memberi tanggapan beragam yang sebagian besar bernada guyon. Berikut ini beberapa kicauan yang berhasil dihimpun Solopos.com dari Twitter, Sabtu (20/8/2016):

Advertisement

“Bulan depan rokok naik 50.000/bungkus. #KamiTidakPanik cuma dipastikan jadwal nikah mundur 1 tahun,” kicau @Heheheriy14.

“Harga Rokok 50ribu, mending buat jajan seminggu #KamiTidakPanik,” tulis @Indraimel.

“Harga rokok naik #KamiTidakPanik. Kami para perokok aktif hanya membantu para buruh pabrik rokok tetap bekerja hehe,” ujar @Fendyindra007.

Advertisement

“Harga rokok 50 ribu/bungkus oke tak masalah, Asalkan gaji kami semua naik 10 juta per bulan. Sanggup pak presiden? #KamiTidakPanik,” kicau @Zacky_kayfi.

“Rokok yg harganya Rp1.500/batang aja nikmatnya tiada tara, apalagi Rp50.000/bungkus #KamiTidakPanik,” tulis @Mrandikarep.

“Harga rokok 50rb perbungkus, #KamiTidakPanik karna kami biasanya minta rokok sama temen. Eaaa,” ujar @Gzulkar.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif