News
Sabtu, 20 Agustus 2016 - 12:40 WIB

Duh, Puluhan Cewek Ngaku Dilecehkan Saat Festival Musik di Swedia

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergaulan bebas (m.tribunnews.com)

Festival Musik di Swedia diwarnai insiden pelecehan terhadap sejumlah perempuan.

Solopos.com, SOLO – Festival Musik Stockholm di Swedia diwarnai insiden pelecehan seksual. Dalam kurun waktu empat hari terakhir, polisi menerima sedikitnya 22 laporan serupa. Berdasarkan laporan Express, Sabtu (20/8/2016), pelecehan seksual itu terjadi sejak festival musik We Are Stockholm dibuka.

Advertisement

Sedikitnya tujuh keluhan diproses polisi setempat pada hari pertama. Kemudian pada Kamis 18 Agustus, 15 laporan lainnya masuk ke meja petugas. Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah.

Menurut penuturan sebagian besar korban, mereka merasa diraba-raba selama konser. Namun, tidak mengetahui siapa yang melakukannya.

“Patut diakui memang sulit untuk mencari pelakunya karena ada terlalu banyak orang di satu kawasan yang sedemikian kecil. Banyak [perempuan] mengatakan, mereka telah dilecehkan, tetapi tidak tahu siapa pelakunya,” ujar seorang polisi bernama Mats Eriksson seperti dlansir okezone.

Advertisement

Dikabarkan, Kepolisian Stockholm sebenarnya sudah berhasil menangkap sebagian besar pelaku, tapi menolak mengungkapkan identitasnya, apalagi kewarganegaraan yang bersangkutan.

Petugas hanya memberikan sedikit petunjuk bahwa pelakunya rata-rata adalah orang yang sama.

Insiden ini sedikit-banyak menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengunjung festival. Pasalnya pada tahun lalu ada seorang anak perempuan berumur 12 tahun yang diperkosa imigran muda asal Afghanistan saat mengikuti festival musik yang sama. Akan tetapi, polisi terkesan menutup-nutupi kasus yang baru terungkap ke publik pada Januari 2016.

Advertisement

Kabar ini juga seolah membuktikan ejekan Turki di bandara internasionalnya. Sebagaimana diberitakan, ada sebuah iklan berjalan di Bandara Turki yang memperingatkan mengenai tingginya angka pemerkosaan di Swedia.

Iklan tersebut disinyalir merupakan serangan balasan dari Turki atas kritik yang disampaikan Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom beberapa waktu lalu melalui akun Twitter-nya. Wallstrom menyebut negara Eurasia itu telah melegalkan hubungan seksual dengan anak-anak, setelah Mahkamah Konstitusi Turki memutuskan usia minimal pernikahan menjadi 15 tahun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif