Soloraya
Jumat, 19 Agustus 2016 - 22:40 WIB

PENDIDIKAN KLATEN : Tahun Ini Disdik Klaten Gabungkan 7 SD Negeri, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru kelas SD. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendidikan Klaten, ada 7 SD negeri yang digabung karena berbagai alasan.

Solopos.com, KLATEN–Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten telah mer-regrouping tujuh sekolah dasar (SD) negeri yang tersebar di Kabupaten Bersinar selama tahun 2016. Regrouping SD negeri terpaksa dilakukan lantaran sejumlah sekolah tersebut mengalami kekurangan peserta didik dalam beberapa tahun terakhir.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, sebanyak tujuh SD negeri yang di-regrouping Disdik Klaten, di antaranya SD negeri Belang Wetan Kecamatan Klaten Utara, SD negeri Troso Kecamatan Karanganom, SD negeri Puluhan Kecamatan Jatinom, dan SD negeri Banaran Kecamatan Delanggu. Sebelum di-regrouping, jumlah peserta didik dari kelas I hingga kelas VI di tujuh SD negeri itu di bawah 60 orang.

“Regrouping ini menjadi pilihan terakhir. Biasanya, kami melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu dengan sekolah, komite, pamong di pemerintah desa (pemdes) SD setempat. Sebelum di-regrouping, kami memberikan toleransi untuk melihat perkembangan sejumlah SD itu. Kalau memang jumlah peserta didiknya tak bertambah dalam satu hingga dua tahun, kami langsung regrouping. Para peserta didik dan guru diharapkan langsung bisa beradaptasi di lingkungan baru,” kata Kepala Seksi (Kasi) TK dan SD Disdik Klaten, Suroyo, saat ditemui wartawan di gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Klaten, Jumat (19/8/2016).

Suroyo mengatakan jumlah SD negeri dan swasta yang tersebar di Kabupaten Bersinar mencapai 779 sekolah. Jumlah tersebut telah mengalami pengurangan signifikan dalam lima tahun terakhir.
“Total SD negeri yang di-regrouping dalam lima tahun terakhir sekitar 30 SD. Lima tahun lalu, jumlah SD di Klaten mencapai 800-an sekolah. Regrouping ini menandakan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia memang berhasil. Di samping itu, persaingan antara SD negeri dengan swasta dalam memperoleh calon peserta didik saat ini sangat ketat. Bahkan tren saat ini, orangtua cenderung memilih SD swasta yang favorit. Regrouping juga bisa merambah SD di perkotaan atau pun perdesaan,” katanya.

Advertisement

Pengawas SD negeri di Jatinom, Joko Susilo, mengatakan jumlah SD negeri di daerahnya yang telah di-regrouping sebanyak lima sekolah. Keputusan me-regrouping tak dapat dihindarkan lantaran proses pembelajaran yang dikuti sedikit siswa dinilai kurang efisen dan efektif.
“Kalau jumlah peserta didik sedikit, lebih baik memang di-regrouping. SD di Jatinom yang telah di-regrouping selama ini, seperti di Mranggen, Gedaren, Puluhan, dan Bonyokan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif