News
Jumat, 19 Agustus 2016 - 12:25 WIB

Mantan Wakasad Dicekal di Bandara Changi, Panglima TNI Protes Singapura

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gatot Nurmantyo (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memprotes Singapura karena mantan Wakasad dicekal di Bandara Changi.

Solopos.com, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku telah mengirim surat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Singapura terkait tindakan Imigrasi Singapura kepada mantan Kasum TNI Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo.

Advertisement

“TNI sudah berkoordinasi, begitu juga Kepala Bais sudah menyampaikan protesnya kepada Atase Pertahanan yang ada di Indonesia,” kata Panglima TNI usai membuka Kejurnas Karate Piala Panglima TNI IV Tahun 2016, di GOR Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan hal itu menanggapi soal masuknya daftar hitam Suryo Prabowo saat transit di Bandara Changi, Singapura.

Suryo yang baru pulang dari Fiji dengan menggunakan maskapai Fiji Airways FJ361 harus tertahan di Bandara Changi saat ingin mengambil bagasi pada Rabu (17/8/2016). Pihak Imigrasi Singapura pun memasukkan namanya ke dalam daftar hitam orang yang dilarang masuk ke Singapura.

Advertisement

“Kami sudah menyampaikan surat kepada Kemenlu agar menyampaikan nota protes kepada Singapura. Bisa saja, suatu saat saya akan di ‘black list’ juga,” ujarnya.

Ia pun menyayangkan tindakan imigrasi Singapura yang tidak menjelaskan alasan di-‘black list’-nya mantan prajurit TNI itu.

“Kalau memang tidak benar [black list-nya] seharusnya menyampaikan permohonan maaf dan mengantarkan Pak Suryo untuk mengurus penerbangannya. Bukannya malah [pihak imigrasi Singapura], dan terus pergi. Etikanya kan demikian,” tegasnya.

Advertisement

Namun pada kenyataannya, pihak Imigrasi Singapura tidak menyampaikan permohonan maafnya kepada Suryo Prabowo.

“Saya sendiri sebagai Panglima TNI tidak senang dengan pemerintah Singapura yang memperlakukan mantan prajurit TNI seperti itu,” tegas Panglima TNI.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif