Sport
Kamis, 18 Agustus 2016 - 22:00 WIB

OLIMPIADE 2016 : Ini Tradisi Medali Olimpiade Bulu Tangkis Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tontowi/Liliyana (Twitter)

Olimpiade 2016 diwarnai dengan Indonesia yang meraih medali emas di cabang bulu tangkis.

Solopos.com, RIO DE JANEIRO – Bulu tangkis masih menjadi salah satu andalan Indonesia dalam meraih medali di ajang Olimpiade. Terbaru, pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyumbang emas di Olimpiade 2016.

Advertisement

Tontowi/Liliyana mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng/Goh Yui di babak final bulu tangkis Olimpiade 2016, Rabu (17/8/2016) malam WIB. Kemenangan Tontowi/Liliyana itu membuat Indonesia mendapatkan emas pertama sejauh ini di Olimpiade 2016.

Sebelumnya, kontingen Merah-Putih baru mengumpulkan dua medali perak yang didapat dari angkat besi. Dua medali perak itu disumbangkan oleh lifter Eko Yuli dan Sri Wahyuni.

Terkait cabang bulu tangkis, olahraga ini memang menjadi salah satu kekuatan Indonesia di ajang dunia, termasuk Olimpiade. Indonesia sendiri total sudah meraih 19 medali Olimpiade dari bulu tangkis, dengan rincian 7 emas, 6 perak, dan 6 perunggu.

Advertisement

Emas pertama bulu tangkis didapat pada Olimpiade 1992 di Barcelona Spanyol. Alan Budikusuma dan Susi Susanti berhasil meraih emas di nomor tunggal putra dan tunggal putri. Selanjutnya, medali pun terus berdatangan untuk Indonesia di ajang Olimpiade.

Indonesia tak pernah absen mendapat medali emas di Olimpiade 1996 Atlanta, 2000 Sydney, 2004 Athena, dan 2008 Beijing. Namun, pada Olimpiade 2012 London menjadi sejarah kelam bagi bulu tangkis Indonesia karena tak satu pun atlet yang membawa pulang medali.

Berikut tradisi medali Indonesia di ajang Olimpiade seperti dikutip dari Olympic.org, Kamis (18/8/2016):

Emas

Advertisement

Alan Budikusuma, 1992 (Barcelona, Spanyol) Tunggal Putra

Susi Susanti, 1992 (Barcelona, Spanyol) Tunggal Putri

Rexy Mainaky/Ricky Subagja, 1996 (Atlanta, AS) Ganda Putra

Tony Gunawan/Candra Wijaya, 2000 (Sydney, Australia) Ganda Putra

Advertisement

Taufik Hidayat, 2004 (Athena, Yunani) Tunggal Putra

Hendra Setiawan/Markis Kido, 2008 (Beijing, Tiongkok) Ganda Putra

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, 2016 (Rio de Janeiro, Brasil) Ganda Campuran

Perak

Advertisement

Ardy Wiranata, 1992 (Barcelona, Spanyol) Tunggal Putra

Eddy Hartono/Rudy Gunawan, 1992 (Barcelona, Spanyol) Ganda Putra

Mia Audina, 1996 (Atlanta, AS) Tunggal Putri

Tri Kusharjanto/Minarti Timur, 2000 (Sydney, Australia) Ganda Campuran

Hendrawan, 2000 (Sydney, Australia) Tunggal Putra

Nova Widianto/Lilyana Natsir, 2008 (Beijing, Tiongkok) Ganda Campuran

Advertisement

Perunggu

Hermawan Susanto, 1992 (Barcelona, Spanyol) Tunggal Putra

Antonius Ariantho/Denny Kantono, 1996 (Atlanta, AS) Ganda Putra

Susi Susanti, 1996 (Atlanta, AS) Tunggal Putri

Sony Dwi Kuncoro, 2004 (Athena, Yunani) Tunggal Putra

Eng Hian/Flandy Limpele, 2004 (Athena, Yunani) Ganda Putra

Maria Kristin Yulianti, 2008 (Beijing, Tiongkok) Tunggal Putri

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif