Sport
Kamis, 18 Agustus 2016 - 09:56 WIB

OLIMPIADE 2016 : Inilah Bisikan Tontowi yang Bikin Liliyana Tenang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tontowi/Liliyana meraih emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. (Badmintonindonesia.org)

Olimpiade 2016 akhirnya diwarnai emas untuk Indonesia. Di partai puncak, ada sesuatu yang membuat Tontowi dan Liliyana on fire.

Solopos.com, JAKARTA — Ada yang tak biasa muncul dalam pertandingan puncak partai ganda campuran bulutangkis Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, Rabu (17/8/2016) malam WIB. Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir terlihat jauh lebih kompak, tak terlalu meluap-luap saat salah satu dari mereka melakukan kesalahan.

Advertisement

Rasa tegang dan grogi juga dirasakan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Menang dua game langsung atas Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), dengan skor 21-14, 21-12, namun Tontowi/Liliyana mengakui sempat dilanda ketegangan.

“Pressure di olimpiade memang luar biasa, walaupun sudah berpengalaman main di olimpiade, pasti ada beban, tekanan tinggi. Apalagi kami tinggal sendiri, dan hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia, maunya kami memberikan yang terbaik. Pokoknya perasaannya campur aduk lah,” cerita Liliyana seusai laga seperti dikutip Solopos.com dari Badmintonindonesia.org.

“Saya akui waktu masuk lapangan, saya merasa tegang, di awal mainnya juga kurang lepas. Tetapi waktu sudah ‘panas’, saya bisa jaga tempo permainan, lebih rileks dan jaga kekompakan dengan Owi,” tambahnya.

Advertisement

Pertandingan sebenarnya tak berjalan mudah. Apalagi skor mereka nyaris terkejar oleh lawan mereka di puncak, Chan/Goh, menjadi 12-10. Padahal sebelumnya mereka berhasil merebut set pertama dengan skor meyakinkan, yaitu selisih 7 poin. Chan/Goh mampu meraih tiga angka beruntun termasuk saat pukulan Liliyana keluar, skor menjadi 13-9. Setalah itu dua kalipukulan pasangan Malaysia mengenai net dan membuat Owi/Butet unggul 15-10.

Saat itulah, Owi/Butet membuktikan kekompakan mereka menjalankan strategi baru. “Waktu di game kedua, kondisinya itu kami lebih enak untuk menyerang, kalau main bertahan agak kurang aman. Jadi waktu di depan net, bagaimana caranya saya harus menurunkan bola. Tetapi ternyata sudah dijagain oleh lawan, saya yang maksa menurunkan bola, malah jadi mengangkat bola, saya terpancing dan buru-buru,” kata Liliyana.

“Saat itu Owi berkata kepada saya ‘Nggak apa-apa cik, saya siap back-up di belakang. Cik Butet tenang aja jaga di depan. Cici lebih unggul kok [permainan] depannya’. Kata-kata Owi ini membuat saya makin semangat dan percaya diri. Setelah break, saya rileks saja, toh di game pertama saya sudah menang juga, seharusnya lawan yang under pressure,” ungkap Liliyana.

Advertisement

Kekompakan Liliyana dan Tontowi akhirnya berbuah manis. Kemenangan ini membuat Tontowi/Liliyana menyumbang emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade 2016. Sebelumnya, kontingen Merah Putih hanya mampu meraih dua medali perak dari cabang angkat besi.

Selain itu, Owi/Butet juga memecahkan rekor untuk sektor ganda campuran yang akhirnya sukses mencetak prestasi emas di olimpiade. Sebelumnya, dua kesempatan emas di final gagal diraih di Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Beijing 2008.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif