Jogja
Kamis, 18 Agustus 2016 - 16:55 WIB

KEMISKINAN KULONPROGO : HUT Kemerdekaan, Semangat Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kemiskinan Kulonprogo menjadi pekerjaan yang harus diperjuangkan usai kemerdekaan ini

Harianjogja.com, KULONPROGO-Tingginya angka kemiskinan masih dianggap menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kulonprogo dalam peringatan hari kemerdekaan RI ke-71. Perjuangan bukan lagi dengan mengangkat senjata untuk mengusir penjajah, tapi menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo, usai menjadi inspektur upacara di Alun-alun Wates, Kulonprogo, Rabu (17/8/2016). Peringatan kemerdekaan RI diharapkan mampu membakar semangat pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Kita masih harus menekan angka kemiskinan sampai serendah mungkin,” ujar Sutedjo.

Pemkab Kulonprogo menyatakan angka kemiskinan penduduk Kulonprogo di tahun 2015 mencapai 52.331 jiwa atau sekitar 12,00%. Kondisi tersebut bisa dibilang lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 68.040 jiwa atau sekitar 15,66%.

Advertisement

Sutedjo lalu mengatakan, geliat perekonomian rakyat mesti lebih digerakkan melalui program pemberdayaan dan pembangunan infrastruktur pendukung.

Sutedjo kemudian mengajak masyarakat Kulonprogo memaknai hari peringatan kemerdekaan dengan memantapkan spirit nasionalisme serta cinta tanah air. Ungkapan terima kasih atas perjuangan para pahlawan dapat diwujudkan dalam berbagai cara.

Hal itu misalnya ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah sesuai kemampuan dan kapasitas masing-masing. “Minimal di lingkungan masing-masing, seperti desa atau dusun,” ucap dia.

Advertisement

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulonprogo, Astungkoro berpendapat, pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan Kulonprogo selain kemiskinan adalah masalah pengangguran.

Dia mengatakan pengangguran bisa menjadi salah satu faktor kemiskinan sehingga memiliki keterkaitan satu sama lain. “Kami berusaha agar kemiskinan bisa ditangani dengan bagus dan bagaimana agar kesejahteraannya merata,” ungkap Astungkoro.

Astungkoro juga menilai jika peningkatan investasi di Kulonprogo dapat mendukung upaya penanggulangan kemiskinan. Dia kemudian memperkirakan jika investasi bidang jasa konstruksi bakal meningkat signifikan pada 2017 hingga 2019 mendatang akibat banyaknya pembangunan di daerah. Meski begitu, pengentasan kemiskinan tetap membutuhkan kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak agar lebih efektif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif