News
Kamis, 18 Agustus 2016 - 15:00 WIB

ES KOPI BERUJUNG MAUT : Inilah Rentetan Percobaan Bunuh Diri Jessica di Australia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Saksi yang juga sahabat Mirna, Hanie Juwita Boon (kanan), bersama sejumlah pegawai kafe Olivier mengikuti rekonstruksi kejadian kasus kematian Wayan Mirna Salihin dalam persidangan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Kuasa hukum Jessica sempat mempertanyakan keberadaan sedotan yang dinilai merupakan salah satu fakta perjalanan sianida di kopi Mirna. (JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Es kopi berujung maut kembali disidangkan. Saksi ahli menunjukkan catatan percobaan bunuh diri Jessica Wongso di Australia.

Solopos.com, JAKARTA — Saksi ahli psikiater forensik RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Natalia Widiasih, menjelaskan ada rentetan kasus ancaman bunuh diri oleh Jessica Kumala Wongso selama tinggal di Australia. Hal ini diduga terkait berakhirnya hubungan antara dirinya dengan sang pacar Patrick, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Dalam kesaksiannya di PN Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016), Natalia menjelaskan data percobaan bunuh diri ini diperoleh dari Kepolisian New South Wales. Apalagi, ancaman dan percobaan bunuh diri ini dialamatkan kepada sang mantan pacar yang dianggap mengkhianatinya.

“Kalau kami menilai, justru ini adalah bukan dari dalam pengen menyakiti, tapi dia disakiti kemudian dia bereaksi, menyakiti balik, yaitu pada Patrick yang dinilai selingkuh,” kata Natalia di persidangan yang ditayangkan live di TV One dan Kompas TV itu.

“Dia berharap orang yang dekat dengannya bisa membantu, kalau tidak, ada kencederungan menyakiti [diri sendiri]. Kami potret berdasarkan ekskalasi, mulai 28 Januari 2015.”

Advertisement

Berikut rentetan catatan kasus tersebut:

– 28 Januari 2015, Jessica hendak bunuh diri, lalu dibawa ke RS Concord.
– 22 Agustus 2015, menyetir mobil dan menabrak panti jompo. Hal ini diduga menjadi ekskalasi tekanan masalahnya dengan Patrick.
– 26 Oktober 2015, percobaan bunuh diri menggunakan racun dengan panggangan barbequ, masuk RS Royal Prince Alfred.
– 15 November 2015, mengancam akan bunuh diri dengan mengancam Patrick, ada alkohol dan alat isap.
– 16 November 2015, dia mau melakukan bunuh diri tapi tidak jadi.
– 22 November 2015, kembali percobaan bunuh diri, kali ini meninggalkan catatan yang tujuannya akan ditemukan saat dia sudah meninggal. Inti surat itu adalah Jessica merasa kehlangan support dari Patrick, dia juga tidak bisa mendapatkan support dari keluarga.
– 23 November 2015, Jordan, temannya, diminta datang ke RS Royal Prince Alfred untuk menjemput Jessica. Jordan melihat hal berbeda dari Jessica. Biasanya ramah baik, tapi saat itu terlihat sangat emosional.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif