Soloraya
Kamis, 18 Agustus 2016 - 15:15 WIB

DRAINASE SOLO : Pemkot Mulai Kerjakan Proyek Drainase Sriwedari-Gendengan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gorong-Gorong Kota Solo Tersumbat Sampah

Drainase Solo, Pemkot melebarkan saluran drainase di sepanjang city walk.

Solopos.com, SOLO–Proyek pelebaran drainase city walk Jl. Slamet Riyadi yang menelan anggaran Rp3,16 miliar mulai dikerjakan Pemerintah Kota (Pemkot). Tahapan pertama proyek dikerjakan penggalan Sriwedari hingga Gendengan.

Advertisement

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Endah Sitaresmi Suryandari mengemukakan drainase city walk akan dilebarkan menjadi dua meter. Saat ini lebar drainase sekitar 80 sentimeter, sehingga daya tampung air tak maksimal. “Lebar drainase ditambah 1,5 meter,” kata Sita sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Kamis (18/8/2016).

Sita menuturkan tingginya sedimentasi drainase city walk membuat daya tampung semakin berkurang. Dengan kondisi ini diperlukan pembenahan drainase agar memaksimalkan daya tampung. Pembenahan drainase akan dilakukan bertahap, tahapan pertama telah mulai dikerjakan dari Sriwedari hingga Gendengan. Dia menambahkan perbaikan drainase dilaksanakan bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran.

“Perbaikan drainase diawali dengan pembongkaran city walk, karena posisinya di bawahnya,” katanya.

Advertisement

Selain menata ulang drainase, Sita juga akan menata city walk Jl. Slamet Riyadi. Ketinggian city walk akan disesuaikan dengan kondisi jalan raya, sehingga tidak lagi terjadi genangan air di sisi selatan Jl. Slamet Riyadi. “Kita juga bangun resapan air di sepanjang city walk,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan resapan air akan dibangun tiap tiga meter. Resapan air dibangun dengan harapan mampu meningkatkan cadangan air tanah, sehingga air tidak langsung terbuang sia-sia. Rudy, sapaan akrabnya menuturkan perbaikan sistem drainase dan rencana pembangunan resapan air merupakan proyek penataan city walk. “City walk setelah dibongkar, drainase diperbaiki dan dibangun resapan air akan ditata lagi. City walk sudah dibangun 10 tahun lalu, jadi saatnya diperbaiki,” ujar Rudy.

Rudy menilai sejauh ini pembangunan city walk masih kurang sempurna. City walk dibangun langsung di atas aspal jalur lambat sisi selatan Jl. Slamet Riyadi. Sehingga setiap hujan air tidak bisa meresap, dan genangan terjadi di sepanjang jalan protokol tersebut. Di samping itu, Rudy menambahkan jarak area pejalan kaki dengan jalan raya terlalu tinggi. “Jadi ketinggian city walk tidak jauh beda dengan jalan raya,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif