News
Selasa, 16 Agustus 2016 - 10:00 WIB

Fokus Produksi Bahan Baku, Sritex Siapkan Lahan 100.000 Hektare

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja PT Sritex mengikuti upacara peluncuran logo 50 tahun PT Sritex di lokasi pabrik di Jetis, Sukoharjo, Selasa (19/1/2016). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Sritex Group kini fokus memproduksi bahan baku.

Solopos.com, SOLO—Memasuki usia emas, 50 tahun, Sritex Group saat ini fokus memproduksi bahan baku rayon yang merupakan hutan tanaman industri (HTI) di Kalimantan. Sritex Group menyediakan lahan sekitar 100.000 hektare (ha) di Kalimantan.

Advertisement

“Memasuki usia 50 tahun ini, Sritex Group fokus mengembangkan HTI untuk memenuhi kebutuhan bahak baku rayon. Indonesia negara besar dan kaya sehingga raw material industri tekstil harus bisa dipenuhi di dalam negeri. Saat ini masih study, penjajakan dulu. Rencana tahun depan plantation mulai,” ungkap President Director PT Sri Rejeki Isman (Sritex), Iwan Setiawan Lukminto, saat ditemui wartawan di Diamond Restaurant, Senin (15/8/2016).

Dia menyampaikan selama ini bahan baku rayon kebanyakan masih impor dari Eropa. Padahal di bahan baku rayon ini apabila di Eropa harus ditanam selama 40 tahun baru bisa dipanen sedangkan di Indonesia hanya butuh waktu enam tahun. Oleh karena itu, Iwan mengatakan akan membuat HTI guna menyuplai bahan baku rayon dalam negeri supaya biaya produksi bisa lebih rendah.

Advertisement

Dia menyampaikan selama ini bahan baku rayon kebanyakan masih impor dari Eropa. Padahal di bahan baku rayon ini apabila di Eropa harus ditanam selama 40 tahun baru bisa dipanen sedangkan di Indonesia hanya butuh waktu enam tahun. Oleh karena itu, Iwan mengatakan akan membuat HTI guna menyuplai bahan baku rayon dalam negeri supaya biaya produksi bisa lebih rendah.

Sritex juga terus memperkuat bisnis pemintalan, penenunan, finishing kain, dan garmen dengan menambah kapasitas produksi hingga akhir tahun. Kapasitas produksi divisi pemintalan ditambah 16%, penenunan (greige) 50%, finishing kain sebanyak 100%, dan garmen 114%.

Bisnis ritel pun tak luput dari perhatian perusahaan yang mulai melantai di bursa saham pada 2013 ini. Jaringan bisnis ritel akan terus diperluas tapi diakuinya hal tersebut belum menjadi fokus utama dan masih membutuhkan waktu yang cukup lama.

Advertisement

Emiten berkode saham SRIL ini juga berencana memproduksi baju tahan api untuk pemadam kebakaran. Iwan mengatakan tes produk sudah dilakukan dan akan diproduksi tahun depan. Dia mengungkapkan pasar untuk baju pemadam kebakaran ini sangat luas karena dibutuhkan oleh seluruh negara.

Lebih lanjut, dia menyampaikan pasar tekstil global saat ini mengalami penurunan tapi secara usaha, Sritex tetap mengalami pertumbuhan. Apalagi fashion merupakan kebutuhan dasar dan jumlah penduduk terus meningkat sehingga potensi pengembangan masih terbuka besar.

“Kekuatan Sritex adalah pasar ekspor yang sudah mencapai 2.000 buyer yang tersebar lebih dari 100 negara. Di beberapa negara pasar tekstil sedang lesu tapi bisa ditopang oleh penjualan di negara lain yang tumbuh baik,” terangnya.

Advertisement

Diakuinya industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sangat sensitive krisis. Apabila terjadi krisis, industri TPT yang paling awal terpukul tapi apabila ekonomi baik, industri ini juga yang paling cepat tumbuh. Penjualan perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara ini ditarget tumbuh 5%-8% menjadi US$680 juta dengan capaian target semester I sebanyak 56%.
Perusahaan milik mendiang H.M Lukminto ini mencatatkan laba bersih US$32 juta atau naik 6,35% dari tahun sebelumnya US$30,09 juta. Penjualan naik 2,45% dari US$362 juta menjadi US$371 juta.
Vice President Director Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, mengatakan banyak kalangan yang menganggap industri TPT merupakan sunset industry. Padahal industri ini merupakan sunrise industry karena produk TPT Indonesia masih diterima dan mampu berkompetisi di luar negeri.

Permasalahan minimnya karyawan di sektor usaha ini pun ditunjang dengan didirikannya Human Resources Learning Center sehingga kebutuhan karyawan bisa dipenuhi dari dalam perusahaan dengan meningkatkan skill atau kemampuan pekerja.

Laki-laki yang akrab disapa Wawan ini mengungkapkan merayakan ulang tahun emas akan diadakan malam syukuran di Diamond Solo Convention Center (DSCC) pada Selasa (16/8/2016) pukul 19.00 WIB. Mengusung tema 50 tahun Sritex Karya Indonesia untuk Dunia ini akan menghadirkan sederet artis ternama sebagai pengisi acara, diantaranya Rosa, Cak Lontong, dan Choky Sitohang. Acara yang mengusung konsep A Night to Remember ini juga menghadirkan fashion show dari empat desainer ternama, yakni Populo Batik, Wiliam Utama, Anne Anantie, dan Rinaldy A. Yunardi.

Advertisement

“Perayaan ulang tahun kali ini yang paling meriah di sejarah Sritex karena melibatkan 1.000 production crew, 300 talent, dan mengundang 4.000 tamu,” paparnya.

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, juga dijadwalkan hadir pada acara tersebut. Sritex juga memiliki tradisi mengadakan upacara memperingati HUT RI pada Rabu (17/8/2016) yang diikuti 20.000 karyawan.

“Upacara kali ini juga ada yang berbeda karena bekerja sama dengan BNN [Badan Narkotika Nasional] dan Polres Sukoharjo melakukan sosialisasi anti narkoba sekaligus pemecahan rekor Muri dengan jumlah peserta sosialisasi paling banyak,” pungkasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif