News
Selasa, 16 Agustus 2016 - 06:25 WIB

BISNIS PERSEWAAN PAKAIAN : Pakaian Adat Sumatra dan Sulawesi Paling Laris Disewa

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang warga menjajal pakaian adat Jawa ke tubuh anaknya di salah satu persewaan pakaian adat di Grogolan, Kestalan, Banjarsari, Rabu (15/4/2015). Menjelang hari Kartini, persewaan pakaian adat laris diburu masyarakat. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Persewaan pakaian adat saat ini laris bersamaan dengan momentum peringatan HUT RI.

Solopos.com, SOLO – Dua orang siswa sibuk membuka-buka album foto di sebuah rumah yang ada di kawasan Grogolan, Kestalan, Banjarsari, Senin (15/8/2016) siang. Sesekali, mereka berhenti untuk mendiskusikan foto pada album tersebut.

Advertisement

Setelah cukup lama mencari, dua siswa bernama Syafrie Renaldo dan Dinda Monica Istiqomah itu pun menjatuhkan pilihan pada sebuah foto. Mereka berdua memilih pakaian adat dari Maluku yang biasa disebut dengan baju cale atau kain selele.

Dua siswa SMAN 1 Solo tersebut sedang berada di tempat persewaan baju adat yang ada di kawasan Grogolan, Kestalan, Banjarsari. Siswa dan siswi kelas XII IPA 3 itu akan mengenakan sepasang baju cale untuk mengikuti lomba busana adat bertajuk Soekarno-Fatmawati di sekolah mereka yang diselenggarakan pekan ini.

Syafrie mengaku memilih pakaian adat dari Maluku karena desainnya yang unik. “Selain itu, kami juga memilih pakaian adat dengan warna merah putih agar sesuai dengan semangat Kemerdekaan RI,” kata Syafrie saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Senin.

Advertisement

Kendati demikian, mereka berdua mengaku tidak menargetkan apapun dalam lomba busana antarkelas tersebut. “Kami enggak menargetkan juara, kami hanya ingin kelas kami eksis dan kompak. Selain itu juga memeriahkan Kemerdekaan,” kata Dinda.

Ya, momen Kemerdekaan RI ke-71 yang dirayakan sebagian masyarakat, ternyata membawa berkah bagi pengusaha persewaan pakaian adat di Solo. Mereka kebanjiran order dari kalangan pelajar maupun pekerja yang akan merayakan Kemerdekaan RI dengan mengenakan pakaian tradisional.

Karyawati Persewaan Pakaian Adat Bu Halimah, Winingsih, mengaku pesanan persewaan mulai ramai sejak sepekan terakhir. Hingga saat ini, sudah ada seratusan lebih pakaian adat yang dipesan oleh pelanggan.

Advertisement

“Sudah ada lebih dari 100 pakaian yang dipesan untuk disewa. Kebanyakan yang disewa pakaian adat dari daerah Sumatera dan Sulawesi. Pelanggan mencari pakaian yang unik dan enggak begitu ribet saat dikenakan. Selain itu, banyak juga dari Solo dan Betawi,” katanya saat ditemui Solopos.com di persewaan pakaian adat setempat, Senin siang.

Selain pelajar, banyak juga kalangan pegawai yang menyewa pakaian adat. Pelanggan berasal dari Solo, Sragen, Sukoharjo, dan Karanganyar. Kendati banyak permintaan, menurutnya, tarif sewa tetap sama, yakni Rp60.000/setel untuk anak-anak dan Rp75.000-Rp80.000/setel untuk dewasa. Meminjamnya pun cukup mudah. Pelanggan tinggal membawa identitas berupa KTP maupun SIM sebagai jaminan dan membayar tarif sewa.

Menurutnya, kenaikan permintaan bisa berkali-kali lipat dibandingkan biasanya. Sebab, hari biasa belum tentu ada pelanggan yang menyewa pakaian adat. Dia memperkirakan puncak pesanan pakaian adat terjadi pada Selasa (16/8/2016).

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif