News
Senin, 15 Agustus 2016 - 20:25 WIB

KAMPUS DI SOLO : TNI-UNS Bakal Jalin Kerja Sama Bidang Riset

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto selfie dengan anggota TNI dan kendaraan tempur Tank yang dipamerkan saat acara TNI-UNS Technomilitary Festival pada hari terakhir di kompleks kampus UNS Solo, Jumat (12/8/2016). TNI-UNS Technomilitary Festival yang sudah berlangsung dari Rabu (10/8/2016) tersebut memamerkan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dari tiga kesatuan dan dimeriahkan atraksi dari anggota TNI. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Kampus di Solo, UNS akan menjalin kerja sama dengan TNI di bidang riset.

Solopos.com, SOLO-Menyusul suksesnya penyelenggaraan TNI-UNS Technomilitary Festival 2016 di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu-Jumat (10-12/8), TNI dan UNS pun berencana mengadakan kerja sama lebih lanjut di bidang penelitian dengan lembaga penelitian di lingkungan TNI dan UNS.

Advertisement

Hal itu mengemuka saat digelar jumpa wartawan oleh Rektor UNS, Ravik Karsidi, bersama Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Surakarta, Kolonel (Inf) Maruli Simanjuntak di Kampus UNS Solo, Senin (15/8/2016).

Melalui pertemuan tersebut, Ravik menyampaikan, meskipun belum rencana kerja sama bidang penelitian yang akan dijalin antara TNI dengan UNS saat ini belum terinci, akan ada pertemuan lebih lanjut untuk mempersiapkan dan mewujudkan hal itu.

Advertisement

Melalui pertemuan tersebut, Ravik menyampaikan, meskipun belum rencana kerja sama bidang penelitian yang akan dijalin antara TNI dengan UNS saat ini belum terinci, akan ada pertemuan lebih lanjut untuk mempersiapkan dan mewujudkan hal itu.

“Selain itu kerja sama juga dilakukan untuk bidang pengabdian masyarakat dengan melibatkan kerja sama KKN [kuliah kerja nyata] tematik tentang pertahanan di daerah-daerah terpencil,” terang Ravik, Senin.

Ravik mencontohkan, salah satu bentuk kerja sama antara TNI dengan UNS dalam hal program penghijauan. Mengingat baik UNS maupun TNI sama-sama memiliki program tersebut.

Advertisement

Nama-nama para pemenang lomba diumumkan di website UNS. Selain pameran alutsista, juga diadakan Workshop Konsorsium Riset Pertahanan dan Keamanan, Kamis (11/8/2016), yang dihadiri 168 peserta dari akademisi perguruan tinggi, anggota penelitian dan pengembangan TNI, pelaku industri strategis, dan pegawai instansi pemerintah daerah serta beberapa direktur utama perseroan Indonesia, di antaranya PT. Dirgantara Indonesia (DI), PT. PAL Indonesia, PT. Pindad, PT. Terafo, dan PT. INKA. Hadir sebagai salah satu pembicara dalam workshop tersebut adalah Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.

Ravik menjelaskan, workshop konsorsium riset pertahanan dan keamanan (hankam) tersebut bertujuan membangkitkan semangat bidang hankam, mendekatkan diri dengan masyarakat, serta mengembangkan riset-riset teknologi hankam khususnya antara civitas akademika dengan TNI untuk mempercepat hilirisasi.

“Beberapa poin dari workshop tersebut antara lain Leader Meeting, yang menyepakati akan ada meeting lanjutan Tim Konsorsium dalam bentuk tim riset yang lebih fokus, dalam persenjataan, pesawat tempur dan pengintai, kapal perang, roket, dan mekatronika sistem persenjataan,” terang Ravik.

Advertisement

Dia menyebutkan, grup riset di bawah PT. Pindad akan fokus pada riset persenjataan. Sedangkan grup riset di bawah PT. DI akan fokus mengawal usulan riset topik pesawat tempur dan roket. Grup riset di bawah PT. PAL Indonesia, fokus mengawal usulan dan pelaksanaan riset tentang kapal perang dan kapal selam, termasuk coating anti radar. Lalu grup riset PT. LEN, fokus pada pengembangan instrumen sistem mekatronika persenjataan.

“Luaran dari masing-masing rencana grup riset ini akan ada usulan proposal penelitian yang diajukan ke Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (Insinas),” terangnya.

Sementara itu, Danrem, mengapresiasi kesuksesan penyelenggaraan TNI-UNS Technomilitary Festival 2016 di UNS tersebut. Pihaknya berharap ke depan rencana kerja sama riset dapat terwujudkan. Menurutnya, rintisan riset ini kelak mampu mengurangi kegergantungan pengadaan persenjataan dari luar negeri.

Advertisement

“Investasi riset pertahanan keamanan memang mahal, tapi hasilnya akan mampu mengurangi ketergantugan pengadaan persenjataan dengan luar negeri,” tegas Danrem.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif