SOLOPOS.COM - Kondisi aspal jalan terlihat rusak di jalur lambat Jl. Ir. Sutami, Jebres, Solo, Jumat (5/2/2016). Warga berharap rencana penataan dan perbaikan pada awal 2016 segera direalisasikan oleh Pemkot Solo karena jalur lambat tersebut menjadi salah satu alternatif jalan saat arus lalu lintas padat di jalur cepat. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)
Infrastruktur Solo, Pemkot mendesak pemerintah pusat serius membangun jalur lambat Jl. Ir. Sutami.
Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendesak Pemerintah Pusat segera merealisasikan pembangunan jalur lambat di Jl. Ir. Sutami. Sejauh ini, proyek pembangunan jalur lambat masih terganjal pembebasan lahan.
Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo berharap Pemerintah Pusat segera menyelesaikan pembebasan lahan milik warga yang bakal terdampak proyek pembangunan jalur lambat Jl. Ir. Sutami. Rudy, sapaan akrabnya menyampaikan proses pembebasan lahan tersebut membutuhkan dana yang cukup besar. Sehingga, Pemkot berharap proses pembebasan lahan juga ditanggung Pemerintah Pusat.
“Ada enam hunian warga yang berada di jalur lambat Jl. Ir. Sutami,” kata Rudy ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (15/8/2016).
Rudy menuturkan pembangunan jalur lambat di Jl. Ir. Sutami mendesak untuk direalisasikan. Kondisi jalur lambat yang rusak parah dan terhalang hunian warga, penyebab jalur lambat tak berfungsi optimal. Rudy mengaku sudah mengajukan permohonan pembangunan jlaur lambat Jl. Ir. Sutami ke pemerintah pusat.
“Kami sudah surati ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU dan PR),” katanya.
Rudy mengatakan jalur lambat nantinya akan difungsikan sebagaimana mestinya. Rudy mengklaim enam warga bakal terdampak proyek telah menyepakati pembangunan tersebut. Kini mereka tinggal menunggu proses pembebasan lahan. Dengan begitu, Rudy berharap proyek tersebut bisa berjalan pada tahun depan.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa dikerjakan,” harapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan Pemkot berencana menata kawasan jalur lambat di sepanjang Jl. Ir. Sutami. Penataan jalur lambat dimulai dari Tugu Cembengan ke timur hingga gapura Jurug. Sita mengatakan selain terhalang hunian warga, Sita mengatakan ada beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar dagangan di jalur lambat sepanjang dua kilometer itu. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) dan Satpol PP untuk penertiban PKL di sepanjang jalur lambat Jl. Ir. Sutami. “Nanti mungkin akan kita akan menata PKL di sepanjang Jl. Ir. Sutami agar lebih rapi,” katanya.