SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
HUT Kemerdekaan RI Paskibraka yang bertugas di Istana berjumlah 67 orang.
Solopos.com, JAKARTA – Terkait adanya warga negara asing (WNA) yang menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku kecolongan.
“Karena ada proses seleksi di tingkat kabupaten yang tidak sempat kami pantau,” katanya di Istana Negara Jakarta, Senin, setelah upacara pengukuhan anggota Paskibraka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meski telah menjalani pelatihan Paskibraka di tingkat nasional, Gloria Natapraja Hamel dari Jawa Barat tidak mengikuti upacara pengukuhan.
Kementerian Pemuda dan Olahraga menelusuri status kewarganegaraan Gloria di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) setelah mengetahui ayahnya warga negara Prancis.
“Kami koordinasi dengan Kemenkumham dan Kemenkumham sudah mengeluarkan surat bahwa memang Saudari Gloria ini dinyatakan sebagai warga negara asing dan sudah barang tentu keluarga, orang tuanya, akan segera ngurus tentang kewarganegaraan Gloria,” lanjutnya seperti dikabarkan Antara.
Menurut dia, status kewarganegaraan Gloria baru diketahui satu pekan setelah anggota Paskibraka mengikuti pelatihan dan karantina di Cibubur, Jakarta.
Gloria bersekolah di SMA Islam Dian Didaktika Cinere, Depok. Putri pasangan Didier Hamel dan Ira Natapradja itu lahir di Jakarta pada 1 Januari 2000. Tanpa Gloria, anggota Paskibraka yang tersisa sebanyak 67 orang.
Gloria, kata Nahrawi, memang tidak dilibatkan dalam acara-acara yang terkait penugasan di Istana namun akan tetap bergabung dalam acara-acara Paskibraka di luar tugas kenegaraan.
Ia mencontohkan, Gloria misalnya akan tetap diikutsertakan dalam acara kunjungan Paskibraka ke sejumlah instansi. Nahrawi memastikan pemerintah akan terus mendampingi Gloria agar kondisi psikologisnya terjaga baik.