Soloraya
Senin, 15 Agustus 2016 - 17:15 WIB

APBD BOYOLALI : Gunakan Data Digital, Pemkab Klaim Menghemat Rp6 Miliar/Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Membaca Berita Melalui Jaringan Internet

APDB Boyolali, Pemkab mengklaim bisa menghemat miliaran rupiah dari penggunaan data digital.

Solopos.com, BOYOLALI–Pemerintah Kabupaten Boyolali mulai tahun ini akan menjalankan program penghematan angaran melaui program smart city. Selain kinerja kian cepat dan efektif, program tersebut diklaim bakal menghemat anggaran negara hingga Rp5 miliar/ tahun.

Advertisement

Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Boyolali, Insan Adi Asmoro, mengatakan kebijakan smart city akan membuat data dan berkas yang selama ini berbasis kertas akan dialihkan menjadi digital. Program ini diklaim akan menghemat anggaran senilai Rp4 miliar-Rp5 miliar.

“Anggaran ini setara dengan penebangan hutan berdiameter 30 centimeter dengan luas 26 hektare. Ini baru Boyolali. Nah, kalau se-Indonesia,” ujarnya seusai memberikan pengarahan kepada para camat dan kepala dinas terkait smart city di Pendapi Alit kompleks Rumah Dinas Bupati Boyolali, Senin (15/8/2016).

Selain kertas, telepon analog yang selama ini dipakai di masing-masing kantor satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga akan dihapus dan dialihkan ke telepon berbasis voice internet over protocol (VIOP). Telepon ini menggunakan jaringan Internet yang sudah terpasang di semua SKPD. “Dengan telepon gratis ini, kita bisa menghemat pengeluaran rutin Rp500 juta/ tahun untuk bayar abonemen telepon,” jelasnya.

Advertisement

Telepon gratis tersebut, lanjut Insan, tak hanya dipakai di internal pegawai Pemkab Boyolali. Lebih dari itu, telepon gratis juga bisa dipakai oleh semua warga Boyolali dengan memakai kode nomor induk kependudukan (NIK) e-KTP.

“Kami butuh waktu empat tahun untuk mewujudkan city smart di Boyolali. Ini akan diawali dari digital data dan telepon gratis dulu,” paparnya.

Penerapan smart city, lanjut dia, tak hanya berhenti dalam dua program tersebut. Badan Lingkungan Hidup (BLH) juga akan menindakalanjuti pembangunan ruang terbuka hijau di 19 wilayah kecamatan se-Boyolali. Ruang terbuka hijau juga akan dilengkapi jaringan internet gratis bagi masyarakat.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Seno Samodro menyatakan optimistis bahwa penerapan smart city bakal berjalan tanpa kendala. Seno juga telah meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Boyolali merancang kebutuhan anggaran pemasangan 1.000 unit circuit camera television (CCTV).

“Seluruh kamera CCTV akan dipasang di sepanjang jalan milik kabupaten yang panjangnya mencapai 560 kilometer. Jadi, nanti kalau ada pencuri beraksi di Boyolali bisa langsung diketahui,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif