Jogja
Minggu, 14 Agustus 2016 - 19:20 WIB

KULINER KULONPROGO : Nikmatnya Geblek Citarasa Modern

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Geblek Citarasa Modern (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Kuliner Kulonprogo geblek dapat disajikan secara modern.

Harianjogja.com, KULONPROGO -Geblek menjadi kuliner khas Kulonprogo yang biasa disantap berdampingan dengan tempe besengek. Namun, kini masyarakat, khususnya kalangan muda bisa menikmati geblek dengan sentuhan kuliner modern berupa tambahan mayonais dan keju.

Advertisement

Geblek yang biasanya dijual di pasar-pasar tradisional kini mulai semakin dilirik remaja Kota Wates. Pasalnya, hidangan pelengkapnya pun jauh lebih beragam dan familiar di lidah para remaja. Jika tempe besengek mungkin mulai minim peminat di kalangan usia muda maka mayonais, keju dan saos tentu merupakan makanan yang awam di lidah mereka.

Very, salah satu pemilik cafe di Wates yang kemudian menyediakan varian makanan berbahan baku tepung pati ini.

“Kan masih jarang saja makanya kita coba dikasih bumbu yang sedang ngetop,”ujarnya ditemui di cafe miliknya di Wates, Rabu (10/8/2016) lalu.

Advertisement

Ia mengolah sendiri gebleknya mulai dari mencari pemasok tepung pati yang tepat dan menetukan resep yang sesuai. Guna mendapatkan kualitas tepung pati yang prima, khusus dipesan dari petani yang menanam dan menggiling tepung tersebut sendiri. Menurutnya, jika salah memilih tepung maka hasilnya alot dan tidak kenyal.

Menggorengya pun tidak boleh asal guna mendapatkan kematangan yang pas. Salah-salah, geblek yang dihasilkan akan alot di luar dan mentah di bagian dalamnya. Geblek yang disajikan kemudian disirami dengan mayonai serta saos di bagian atasnnya. Pilihan menambah keju dan bumbu barbeque juga bisa diaplikasikan jika pengunjung menginginkannya.

Namun, sementara ini ia masih menggunakan mayonais serta keju yang siap saji. Setiap hari, ia mengolah 5-6 kilogram tepung pati untuk dijadikan geblek. Pada hari-hari tertentu maka produksi bisa mencapai 10 kilogram. Adonan tepung pati ia racik di rumah untuk kemudian dibawa ke cafenya dan dibentuk langsung di lokasi.

Advertisement

Meski dagangannya cenderung tergolong asing, Very mengaku tak mengalami kesulitan apapun dalam menjualnya. Sebagian besar pengunjungnya malah datang karena tertarik dengan alternatif sajian geblek ini. Bahkan, beberapa waktu terakhir ini, pengunjunganya mulai diwarnai keluarga dan usia paruh baya.

Pratiwi, salah satu pengunjung yang ditemui sedang menyantap geblek mayonais mengatakan bahwa memang sengaja datang untuk mencicipi kuliner baru ini. Sebagai warga asli Kulonprogo, ia biasanya hanya menyatap geblek dengan tempe besengek sebagaiamana umumnya ditemukan.

Namun, menurutnya rasa geblek ini akan jauh lebih nikmat apabila dibuat lebih gurih. Rasa mayonais dan keju yang tajam membuat kenikmatan geblek itu sendiri cenderung tenggelam. “Tapi gebleknya enak, kenyal apalagi harganya terjangkau”ujar gadis asal Pengasih. Sebab, terkadang banyak geblek yang dijual dengan harga murah namun alot sehingga sulit untuk dikonsumsi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif