Jogja
Minggu, 14 Agustus 2016 - 20:20 WIB

KARTU INDONESIA PINTAR : Siswa Gagal Akses Beasiswa, Apa yang Salah?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (8/4/2016).(Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Kartu Indonesia Pintar perlu dievaluasi.

Harianjogja.com, JOGJA — Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY segera mengevaluasi pelaksanaan program beasiswa bagi para pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP). Evaluasi ini penting karena ada sejumlah siswa yang tidak memiliki kartu tersebut sehingga gagal mengakses beasiswa.

Advertisement

Kepala Disdikpora DIY Baskara Aji mengatakan evaluasi tidak hanya dilakukan oleh dinas, tetapi juga melibatkan sekolah di wilayahnya. Sebab, sekolah tahu persis kebutuhan dan kriteria siswa yang seharusnya mendapatkan bantuan beasiswa.

“Meskipun data pemegang ditentukan oleh Badan Pusat Statistik, sekolah lebih tahu siapa saja yang berhak menerima. Oleh karena itu, sekarang sekolah bisa ajukan perubahan data,” ujar Aji di Kepatihan, Jogja, Jumat (12/8/2016) siang.

Pada 2016 setiap kabupaten dan kota di DIY, imbuh Aji, telah mengajukan 5.000 nama calon penerima KIP. Data itu selanjutnya dicocokkan di tingkat Provinsi untuk memastikan validitasnya. Selanjutnya data yang sudah terverifikasi diajukan ke Jakarta untuk diproses lebih lanjut.

Advertisement

Sistem verifikasi berjenjang itu menurut Aji dilakukan untuk memastikan data yang dikirimkan valid dan tepat sasaran. Hal itu dilakukan juga untuk menghindari terjadi data ganda yang sempat terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Apalagi ada peraturan penerima Program Indonesia Pintar tidak boleh dobel dengan beasiswa pendidikan untuk keluarga miskin lainnya.

Adapun untuk pemanfaatan beasiswa KIP, Aji mengungkapkan siswa pemegang KIP lebih banyak dimanfaatkan untuk membeli keperluan sekolah seperti buku, seragam sekolah, alat tulis dan lainnya. Adapun, kewajiban penerima beasiswa adalah harus memberikan laporan penggunaan beasiswa tersebut ke sekolah.

Ia berharap dengan adanya evaluasi dan perubahan data mengenai siswa yang berhak menerima beasiswa maka pemberian beasiswa akan tepat sasaran. “Tinggal nanti dari pusat ada pemilahan siapa yang berhak menerimanya,” harap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif