Jogja
Minggu, 14 Agustus 2016 - 17:20 WIB

AIR BERSIH SLEMAN : Pelanggan PDAM Sleman Keluhkan Kualitas Air

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Air bersih Sleman dari PDAM dikeluhkan

Harianjogja.com, SLEMAN- Sejumlah pelanggan mengeluhkan layanan yang diberikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman. Selain sering macet, air yang keluar juga keruh, berwarna kehitaman dan berbau karat.

Advertisement

“Air pam [PDAM] di rumahku kayak kopi. Super hitam sekali. Warnanya mengalahkan kopi hitam. Poll lah hitamnya,” ungkap kesal Atiek Fawziyah, warga Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (12/8/2016).

Sebagai pelanggan dan warga, dia merasa terganggu dengan kondisi tersebut. Pasalnya, air PDAM yang diterimanya dinilai tidak laik pakai baik untuk mandi, masak apalagi konsumsi. Ironisnya, kata Atiek, sudah tiga bulan ini, PDAM menerapkan kenaikan tarif.

“Kenaikan tarif PDAM itu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Saya baru tahu pas mau bayar [tagihan], baru tahu kalau naik. Terus saya harus bagaimana?” keluhnya.

Advertisement

Hal senada disampaikan Diana, warga Bimomartani, Ngemplak. Sudah hari terakhir, air PDAM tidak mengalir ke rumahnya. Dampaknya, dia beserta kelurganya terpaksa mengungsi ke sanak saudara untuk melakukan aktivitas, mandi, dan memasak air. “Mati sejak Selasa lalu, baru hari ini [Jumat] air kembali mengalir. Tapi bau kaporit kadang bau karat,” ujarnya.

Diakuinya, meski sudah seringkali mengadukan masalah tersebut ke PDAM kasus serupa tetap saja terjadi. Alasan yang diutarakan PDAM, katanya, masih sama dengan alasan sebelum-sebelumnya. “Alasannya sama, ada kerusakan jaringan pipa. Tapi kok yo sering terjadi. Itu yang membuat kami kesal, padahal tarifnya sudah naik,” keluhnya.

Mengherankan lagi, lanjut Diana, tagihan yang dibebankan kepada pelanggan tidak berbeda. Baik saat kondisi air lancar, maupun saat terjadi kemacetan. “Harusnya tarif yang dibebankan berkurang karena kami tidak memanfaatkan air PDAM. Alasannya, kalau kran pada meteran air tidak ditutup, meteran akan tetap berjalan,” tuturnya.

Advertisement

Terpisah, Direktur PDAM Dwi Nurwata mengatakan, permasalahan tersebut terjadi karena ada pembersihan pompa air PDAM di lokasi tersebut. “Mungkin proses pengurasannya masih kurang bersih sehingga air yang mengalir keruh. Secepatnya kami akan menangani masalah itu,” kata Dwi.

Selain pembersihan dan pengurasan jaringan pipa PDAM, pihaknya mendapati beberapa proyek pembangunan drainase yang dilakukan sejumlah instansi juga merusak jaringan pipa perusahaan tersebut. Akibat kebocoran dan kerusakan pipa, PDAM merasa dirugikan.

“Kalau ada kerusakan tim langsung memonitor dan memperbaikinya. Saat ini kami jalin komunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif