Soloraya
Sabtu, 13 Agustus 2016 - 14:00 WIB

Situs Wonosegoro Boyolali Dijadikan Ikon Wilayah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situs Wonosegoro, kini berupa hamparan tanah seluas 5 hektare yang ditanami tanama pertanian di Desa Wonosegoro, Kecamatan Wonosegoro, Kamis (11/8/2016). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Situs Wonosegoro Boyolali akan dijadikan ikon wilayah.

Solopos.com, BOYOLALI — Keberadaan situs Wonosegoro, di Desa Wonosegoro, Kecamatan Wonosegoro, akan diangkat menjadi ikon wilayah Wonosegoro. Selama ini, wilayah Wonosegoro seakan tak memiliki akar sejarah, baik dari sisi nama serta asal muasalnya.

Advertisement

Kasi Perekonomian Kecamatan Wonosegro, Sujiyo, mengakui selama ini belum ada pihak yang menggali sejarah dan potensi yang ada di situs Wonosegoro. Padahal, asal muasal Wonosegoro, baik sebagai nama Dukuh, nama Desa, maupun nama Kecamatan, tak bisa dilepaskan dari situs Wonosegoro.

“Kami sedang mengajak Pemerintah Desa Wonosegoro dan warga setempat untuk bersama-sama mengangkat situs Wonosegoro sebagai ikon baru. Potensinya sangat besar jika benar-benar digarap serius,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di Desa Wonosegoro, Kamis (11/8/2016).

Situs Wonosegoro selama ini hanya berupa hamparan tanah seluas 5 hektare. Tanah tersebut milik kas desa yang sehari-hari menjadi lahan pertanian. Padahal, kata Sujiyo, tanah tersebut menjadi cikal bakal lahirnya Wonosegoro. Sesuai namanya, jelas Sujiyo, situs Wonosegoro dulu adalah hamparan hutan. “Wono kan artinya hutan. Segoro itu lautan. Bisa dimaknai lautan hutan,” terangnya.

Advertisement

Sebagian penuturan warga, lanjut Sujiyo, Wonosegoro dulu adalah segaran di tengah-tengah hutan. Hal itu dikuatkan dengan masih adanya sejumlah sumber mata air di situs Wonosegoro. Semua penuturan warga tentang Wonosegoro, jelas Sujiyo, masih bisa dibuktikan semuanya.

“Empat tahun lalu juga penah dilakukan ekskavasi di situs Wonosegoro. Hasilya, banyak ditemukan gelondongan kayu-kayu jati kuno di bawah permukaan tanah. Sebagian ada yang dipakai untuk membangun masjid. Tapi sekarang ekskavasi dihentikan,” paparnya.

Lantas, apakah yang bisa dijual terkait Situs Wonosegoro? Sujiyo menegaskan nilai jual Situs Wonosegoro ialah lokasinya yang masih berupa hamparan tanah luas. Jika lahan tersebut dikembalikan fungsinya sebagai segaran, ia memastikan akan bisa menjadi objek wisata baru. Wisata itu ditunjang dengan sejarah Wonosegoro yang memang dulu adalah sebuah segaran.

Advertisement

“Sebenarnya ini sangat sesuai dengan program pemerintah yang akan membangun embung di situs Wonosegoro. Artinya, akan dibangun lagi segaran untuk mengembalikan sebagaimana aslinya,” paparnya.

Carik Desa Wonosegoro, Agus Salim, menyambut positif rencana pengembalian situs Wonosegoro seperti asal muasalnya. Rencana itu harus dikawal oleh tim khusus yang bertugas mendorong pembangunan situs Wonosegoro menjadi lebih bernilai, baik sejarah dan ekonominya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif