Soloraya
Sabtu, 13 Agustus 2016 - 15:45 WIB

PERAMPOKAN SRAGEN : Juragan Cabai di Pasar Bunder Dirampok, Ini Yang Diambil Perampok

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian (Dok/JIBI)

Perampokan Sragen menimpa juragan cabai yang berjualan di Pasar Bunder.

Solopos.com, SRAGEN–Sayem, 60, seorang pedagang cabai dan tomat asal Wates, Nganjuk, Jawa Timur dirampok saat menunggu dagangan di Jl. Kartini Pasar Bunder Sragen, Jumat (12/8/2061) pukul 20.00 WIB. Perhiasan seberat 25 gram dan uang tunai senilai Rp6 juta, serta ponsel bermerk Nokia dibawa kabur perampok tunggal.

Advertisement

Peristiwa nahas itu berawal saat Sayem tiduran sambil melihat televisi di salah satu kios yang disewanya senilai Rp6 juta per tahun, Jumat malam. Sembari melihat televisi, tiba-tiba Sayem tertidur. Saat kondisi Sayem tertidur itulah, seorang pencuri menyelinap masuk. Dua gelang emas seberat 10 gram dan 15 gram di tangannya dicopot pencuri itu. Kemudian kalung yang menempel di lehernya juga hendak dicopot.

“Ketika menarik kalung itu saya sadar. Saya pertahankan kalung itu sampai putus. Iki sapa ta kok nekat men [ini siapa kok nekat amat]. Lalu dia mengambil tas di meja dan kabur lewat pintu belakang kios. Saya tidak berteriak-teriak. Saya bangun dan menyadari kalau dirampok orang. Saya hanya bisa terdiam di lincak kayu depan kios itu,” kata Sayem saat ditemui Solopos.com, Sabtu (13/8/2016) di kiosnya.

Dia hanya bisa menyesali banyaknya barang berharga yang dirampas orang tak dikenal. Dia hanya ingat laki-laki itu mengenakan baju hitam dan tidak mengenakan penutup muka dan kepala. Potongan rambutnya tidak ingat. Dia melihat larinya pencuri dalam kondisi baru tersadar dari tidurnya. Gelar seberat 10 gram itu dibeli Sayem beberapa waktu lalu seharga Rp2,5 juta. Sedangkan gelang seberat 15 gram itu dibelinya dengan harga Rp3,5 juta. Total kerugian Sayem mencapai belasan juta rupiah.

Advertisement

“Saya baru mau ngumpulin uang malah dirampok orang. Dua bulan lalu, uang saya senilai Rp500.000 juga hilang dicuri orang saat saya taruh di dalam tas di kios sebelah. Saya sewa dua kios di pasar ini Rp13 juta/tahun untuk menjual cabai dan tomat,” ujarnya.

Sayem biasanya kulakan cabai di wilayah Jawa Timur dan dijual ke Pasar Bunder. Bila tidak ada barang dagangan, Sayem biasa mencari cabai ke wilayah barat atau di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

“Suami tidak lapor polisi atas kejadian itu. Ya, kami tidak tahu harus berbuat apa. Tadi malam sempat ada polisi lewat depan kios dengan truk, hanya berhenti sebentar di sudut jalan lalu berlalu lagi,” imbunya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif