Teknologi
Sabtu, 13 Agustus 2016 - 16:30 WIB

KISAH MISTERI : Arkeolog Temukan Mantra Sihir Berbahasa Aram

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arkeolog Miomir Korac memamerkan emas bertulis bahasa aram. (Istimewa/theguardian.com)

Arkeolog menemukan gulungan kecil emas dan perak dengan tulisan berbahasa Aram (Ar?m?y?), Timur Tengah kuno.

Solopos.com, BEOGRADE – Para arkeolog sedang berusaha mengartikan mantra sihir yang terukir di gulungan kecil emas dan perak yang mereka temukan bersama kerangka manusia yang terkubur hampir 2.000 tahun lalu di satu situs di bagian timur Serbia.

Advertisement

“Abjadnya Yunani, itu yang kami tahu. Bahasanya Aram, Timur Tengah, itu menjadi misteri bagi kami,” kata Miomir Korac, kepala tim arkelog di situs penggalian di bagian timur Serbia, kepada kantor berita Reuters, Sabtu (13/8/2016).

Kerangka-kerangka itu ditemukan di kaki pembangkit listrik tenaga batu bara besar tempat pencarian sebelumnya dilakukan unit lain dari pembangkit listrik itu dibangun di salah satu situs kota Roma itu.

Pekan lalu, setelah menyingkirkan tanah dari tulang-belulang, tim Korac menemukan dua jimat terbuat dari timah yang ketika dibuka masing-masing berisi gulungan logam mulia, perak dan emas, berhias simbol-simbol dan tulisan.

Advertisement

Mereka yakin tulisan tersebut adalah mantra sihir yang dibawa ke kubur untuk membangkitkan kekuatan magis baik atau buruk.

“Kami membaca beberapa nama setan, yang berhubungan dengan wilayah yang kini Suriah,” kata arkeolog Illija Dankovic saat di tempat penggalian, saat lebih banyak kerangka dari abad ke-4 ditemukan.

Gulungan emas dan perak rapuh yang ketika dibuka terlihat seperti persegi kecil seukuran pembungkus permen itu mungkin tidak akan pernah sepenuhnya dipahami.

Advertisement

Temuan seperti itu merupakan yang pertama di Serbia namun, jimat serupa berisi “mantra pengikat” pernah ditemukan di negara lain, kata Dankovic.

“Biasanya mantra cinta, membuat orang lain jatuh cinta. Tapi ada juga mantra gelap, kutukan jahat seperti: “semoga tubuhmu mati, sedingin dan seberat timah ini”,” kata dia.

Menurut dia, mantra kerap dikubur bersama jasad anak-anak atau orang dewasa yang mati karena kekerasan karena ada keyakinan bahwa “jiwa orang-orang seperti itu butuh waktu lama untuk tenang dan lebih berpeluang menemukan setan dan dewa dan menyampaikan permintaan kepada mereka sehingga bisa melakukan sihir mereka.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif