News
Jumat, 12 Agustus 2016 - 19:43 WIB

VOUCHER PANGAN : Kota Solo Jadi Percontohan Penyaluran Voucher Pangan, Bank Jateng Jadi Pelaksana

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin) merupakan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Voucher pangan, Kota Solo jadi tempat uji coba pelaksanaan penyaluran raskin.

Solopos.com, SOLO–Kota Solo akan menjadi tempat uji coba pelaksanaan sistem penyaluran raskin dari yang sebelumnya berupa beras menjadi voucher pangan. Nantinya masyarakat miskin tidak hanya akan mendapat beras tapi juga uang tunai.

Advertisement

Pemerintah pun menunjuk Bank Jateng sebagai pelaksana uji coba penggunaan voucher pangan. Pimpinan Bank Jateng Cabang Solo, Suharto, mengungkapkan di dalam voucher pangan akan terdapat nominal Rp220.000. Dia menjelaskan voucher tersebut bisa ditukarkan beras, telur, dan susu senilai Rp110.000 sedangkan sisanya diberikan dalam bentuk uang.

Voucher pangan nantinya bisa ditukarkan di agen laku pandai (Layanan Keuangan tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif) yang ditunjuk. Terdapat tiga agen laku pandai yang siap melayani pemegang voucher pangan ini. Ke depannya, Badan Urusan Logistis (Bulog) tidak lagi menyalurkan raskin.

Advertisement

Voucher pangan nantinya bisa ditukarkan di agen laku pandai (Layanan Keuangan tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif) yang ditunjuk. Terdapat tiga agen laku pandai yang siap melayani pemegang voucher pangan ini. Ke depannya, Badan Urusan Logistis (Bulog) tidak lagi menyalurkan raskin.

“Voucher pangan ini akan mulai diterapkan pekan keempat Agustus. Pematangan pelaksanaan terus dilakukan. Pemerintah meminta uji coba dilakukan di tiga kelurahan tapi sampai sekarang yang sudah pasti baru dua kelurahan, yakni Kelurahan Kemlayan dan Kratonan,” ungkap Suharto saat ditemui Solopos.com, Jumat (12/8/2016).

Dia mengungkapkan sudah mendapat data penerima raskin di dua kelurahan tersebut, yakni sekitar 300 kepala keluarga (KK). Data tersebut juga telah diverifikasi oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bersama Pemkot Solo.

Advertisement

Namun teknologi yang akan diterapkan masih dalam tahap pembahasan, apakah sistem e-money atau memanfaatkan e-KTP. E-KTP menjadi salah satu pilihan karena data masing-masing masyarakat tidak akan tertukar dan proses mendapatkannya cukup mudah apabila belum memiliki.

Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Hanawijaya, menjelaskan ada tiga teknologi yang akan diujicobakan, yakni sistem finger print atau cap jempol, kartu atau near filed communication (NFC) yang ditempel di handphone. Oleh karena itu, menurut rencana masing-masing kelurahan nantinya menggunakan teknologi yang berbeda untuk melihat teknologi mana yang paling efektif.

Meski baru kali pertama mengadakan dia mengatakan Bank Jateng telah menyiapkan sistem dan siap bersaing dengan bank nasional untuk menyalurkan bantuan pemerintah secara elektronik atau nontunai. Dia mengungkapkan masing-masing penerima nantinya akan dibuatkan rekening, yakni basic saving account yang khas karena jumlah tabungannya terbatas sehingga tidak akan ada biaya administrasi.

Advertisement

Masyarakat pun ketika ingin mengambil uang dari rekening tidak perlu datang ke bank tapi cukup ke agen laku pandai. Diakuinya tidak ada perbedaan rekening untuk penerima raskin dengan rekening yang ada di Bank Jateng selama ini. Namun bank milik Pemprov Jateng ini telah menyediakan server khusus, mengingat jumlah penerima raskin di Jateng mencapai 3,5 juta KK apabila kebijakan ini diterapkan sepenuhnya.

“Voucher pangan ini diterapkan pekan terakhir Agustus hingga November. Desember dimanfaatkan untuk evaluasi sebelum akhirnya diterapkan secara nasional di 34 provinsi pada Januari tahun depan,” jelasnya.

Dia mengungkapkan nantinya rekening milik masyarakat tersebut bisa menjadi sarana untuk penyaluran bantuan-bantuan pemerintah lainnya. Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemkot Solo, Ariani Indriastuti, mengungkapkan belum mengetahui secara pasti pelaksanaan perubahan raskin menjadi voucher pangan.

Advertisement

“Memang ada rencana perubahan model penyaluran raskin dari beras menjadi bentuk voucher. Namun seperti apa, belum ada koordinasi lebih lanjut. Sampai saat ini, penyaluran raskin tetap dalam bentuk beras oleh Bulog Subdivre III Surakarta,” kata dia secara terpisah.

Namun voucher pangan tersebut hanya untuk beberapa kelurahan dan lainnya tetap menerima raskin seperti biasanya. Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Rizal Mulyawan, juga mengaku belum mengetahui standard operating procedure (SOP) pelaksanaan kebijakan tersebut karena belum ada pemberitahuan secara resmi. Namun berdasarkan informasi yang dia peroleh, apabila ada perubahan sistem, Bulog tetap dilibatkan sebagai penyedia barang kebutuhan pokok yang ditukarkan dengan voucher tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif