Soloraya
Jumat, 12 Agustus 2016 - 15:40 WIB

PKL SOLO : Pemkot Masih Tutup Aktivitas Sunday Market Manahan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) berjualan saat Sunday Market di kompleks Stadion Manahan, Solo, Minggu (5/6/2016). PKL tetap berjualan meskipun sebagian menerima pesan singkat Sunday Market libur. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, Pemkot memastikan masih menutup aktivitas sunday market Manahan.

Solopos.com, SOLO–Aktivitas pasar tiban Sunday Market Manahan setiap hari Minggu pagi masih ditutup Pemkot, Minggu (14/8/2016).

Advertisement

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo belum menentukan sikap terkait nasib ribuan pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market Manahan, meski gelaran peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) telah berakhir pada Jumat (12/8/2016). “Minggu (14/8/2016) masih tutup karena masih untuk bongkar-bongkar Hakteknas,” kata Rudy, sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di sela-sela peresmian SMP Negeri 11 di Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Jumat.

Rudy meminta pedagang mematuhi instruksi Pemkot tidak menggelar dagangan di Manahan sampai ada keputusan lanjutan. Pemkot menerbitkan kebijakan penutupan sementara aktivitas Sunday Market terhitung Minggu (17/7/2016) hingga Minggu (14/8/2016) nanti. Ditanya bagaimana nasib para PKL ke depan, Rudy belum memutuskannya.

“Kalau liburnya kelamaan dan pedagang lupa jualan lagi ya wes ben malah beneran,” kata Rudy.

Advertisement

Saat ini Pemkot masih terus berupaya mencarikan solusi untuk PKL Sunday Market. Pemkot tidak akan lepas tangan terkait nasib PKL Sunday Market. Sejauh ini, Rudy mengaku belum ada lokasi yang pas untuk menampung PKL Sunday Market. Beberapa lokasi alternatif yang selama ini diusulkan juga dinilai belum representatif. Lokasi itu di antaranya kawasan Car Free Day (CFD) Jl. Ir. Juanda, Bumi Perkemahan Jurug, lapangan Mojosongo, Pedaringan, dan lapangan Pura Mangkunegaran.

“Sekarang masih mencari lokasi untuk PKL Sunday Market. Kalau sudah ada yang pas nanti langsung dipindah,” katanya.

Sementara itu, Rudy mengatakan DPP masih mendata terhadap pedagang Sunday Market. Rudy mengklaim sejauh ini keputusan Pemkot meliburkan Sunday Market telah menuai respons positif dari masyarakat. Maka itu, Rudy tetap berkeinginan merelokasi pedagang ke lokasi lain.

Advertisement

“Kami hanya ingin mengembalikan fungsi Stadion  Manahan untuk sarana berolahraga,” katanya.

Kepala DPP Subagiyo mengatakan masih menunggu kebijakan Pemkot terkait PKL Sunday Market Manahan. Subagiyo mempersilahkan para PKL menggelar dagangan di lokasi lain. Asalkan, PKL tidak menggelar dagangan di kawasan bebas PKL di Kota Bengawan. Diketahui mayoritas PKL Sunday Market merupakan warga luar Kota Solo. Mereka berasal dari berbagai daerah tak hanya di wilayah Soloraya, melainkan Jepara, Kudus, bahkan sejumlah daerah di Jawa Barat. Para pedagang bukan merupakan pedagang kecil, melainkan pedagang bermobil dengan modal jutaan rupiah.

“Kami belum memutuskan nasib Sunday Market usai Hakteknas. Kami belum menerima instruksi apapun dari Wali Kota. Yang jelas, keputusan Pemkot baru sebatas meliburkan Sunday Market, tanpa menyediakan lokasi berjualan sementara selama penutupan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif