News
Jumat, 12 Agustus 2016 - 18:47 WIB

PILKADA JAKARTA : Risma Batal ke Jakarta, Ahok-Djarot Kian Mulus

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Surabaya yang juga kader PDI Perjuangan Tri Rismaharini menyampaikan kuliah umum di hadapan para calon kepala daerah saat pembukaan Sekolah Partai bagi Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/7/2015). Dalam kuliah umumnya itu, Tri Rismaharini menyampaikan pengalamannya selama menjadi kepala daerah dalam memajukan Kota Surabaya. (JIBI/Solopos/Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Pilkada Jakarta tak akan diwarnai pertarungan head to head Risma vs Ahok. Pasalnya, Risma ditunjuk jadi jurkamnas.

Solopos.com, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nampaknya belum menghendaki Tri Rismaharini (Risma) untuk pindah dari Surabaya ke Jakarta. Pasalnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menunjuk Risma sebagai juru kampanye nasional (jurkamnas) di pilkada serentak 2017 mendatang.

Advertisement

Keputusan Megawati itu diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Eriko Satorduga, seusai rapat di rumah Ketua Umum PDIP itu. “Memang jurkamnas itu penugasan dari DPP di mana setiap daerah ditugaskan paling tidak kepala daerahnya untuk membagi bagaimana resep untuk sukses di Pilkada,” ujar Eriko di Kantor DPP PDIP, Jumat (12/8/2016).

Keputusan untuk menunjuk Risma sebagai jurkamnas pilkada tak lama sebelum PDIP mengungkap skenario dalam kompetisi merebut kursi DKI 1.
Namun demikian, baik secara langsung maupun melalui pesan Whatsapp, Eriko tak ingin berkomentar lebih banyak soal kemungkinan Risma yang akan menjadi juru kampanye bagi pasangan Ahok-Djarot.

“Tanya saja ke Sekjen,” tutupnya. Namun, senada dengan Eriko, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun tak ingin menjawab saat ditanya hal tersebut. Baca juga: PDIP Bantah Risma ke Rumah Megawati, Begini Perkiraan Peluang Ahok.

Advertisement

Partai berlambang banteng itu kini tengah berhitung baik dari usulan DPD maupun dari masyarakat yang kelak akan diusung sebagai calon DKI 1 dan 2. Sebelumnya, Eriko mengungkapkan ada peluang besar bagi partainya untuk kembali mengusung pasangan calon petahana, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

PDIP memang dikenal sebagai partai yang suka memberi kejutan last-minute, hal itu juga diakui oleh sejumlah petinggi partai itu. Ketua Bidang Perekonomian DPP PDIP, Hendrawan Supratikno, mengakui sejauh ini banyak pihak yang mendesak supaya partainya segera menyebutkan calon yang akan diusung.

“Ada dong, bukan hanya parpol lain tapi sejumlah teman di internal juga menyampaikan [agar PDIP segera sebut nama calon],” ungkap Hendrawan. Baca juga: Manuver Golkar: Djarot Jadi Calon Wakil Ahok!

Advertisement

Disamping sibuk berhitung untuk menyiapkan calon dan strategi di Pilkada 2017, PDI Perjuangan juga disibukkan untuk menyiapkan sejumlah calon kepala daerah di luar DKI. “Kami juga menyiapkan untuk Pilkada di daerah. Kami memutuskan [untuk Pilkada] Papua barat, Sulawesi Barat, Banten, lalu [untuk pilkada] kabupaten dan kota,” ujarnya.

Di Banten, Hendrawan mengungkapkan partainya telah menentukan nama calon yang akan maju di kompetisi tersebut. “Di Banten kami ajukan Rano Karno.” Lebih lanjut, meski telah menunjuk Rano sebagai cagub Banten namun partainya masih belum memberikan surat penugasan kepada kadernya. “[tapi]Kami menunggu hasil penugasan ke Rano Karno,” tukasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif