Jatim
Jumat, 12 Agustus 2016 - 17:05 WIB

PERTANIAN PACITAN : Dampak La Nina, Petani Terpaksa Puasa Menanam Hortikultura

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani di Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Pacitan saat menanam benih padi di area sawah mereka, Kamis (11/8/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pertanian Pacitan, petani puasa untuk menanam tanaman hortikultura pada musim tanam ketiga tahun ini.

Madiunpos.com, PACITAN — Sejumlah petani di Pacitan terpaksa menanam padi dan puasa menanam tanaman hortikultura pada musim tanam ketiga pada 2016. Hal ini karena datangnya La Nina yang menyebabkan curah hujan cukup tinggi pada saat musim kemarau.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di sejumlah area persawahan di Pacitan, Kamis (11/8/2016), sejumlah petani sibuk mengerjakan sawahnya dengan memakai traktor atau alat pertanian lainnya. Beberapa petani juga terlihat menata dan menanam benih padi ke area persawahan yang berair. Hanya beberapa petani yang terlihat menanami sawah mereka dengan tanaman hortikultura seperti kacang, cabai, tomat, dan lainnya.

Seorang petani di Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kasmuri, 50, mengatakan untuk musim tanam kedua tahun ini sudah panen beberapa pekan yang lalu. Saat ini, dirinya sedang mempersiapkan sawah untuk masa tanam ketiga.

Dia mengatakan pada masa tanam ketiga ini digunakan untuk menanam padi, sehingga pada tahun ini tiga kali masa tanam padi. Padahal, tahun-tahun sebelumnya untuk masa tanam ketiga digunakan menanam tanaman hortikultura.

Advertisement

Kasmuri mengaku terpaksa menanam padi pada musim tanam ketiga karena tidak mau ambil risiko kerugian. Biasanya pada musim tanam ketiga sudah memasuki cuaca kemarau sehingga minim air dan bisa digunakan untuk menanam hortikultura.

“Ini musim kemarau, tetapi masih tetap ada hujan. Jadi, saya lebih memilih untuk menanam padi dibandingkan tanaman hortikultura seperti kacang tanah, cabai, dan lainnya,” kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com.

Dia menyampaikan pada kondisi cuaca yang sama ketika digunakan untuk menanam tanaman hortikultura kemungkinan akan mengalami kerugian. Beberapa waktu lalu, dia menanam tanaman cabai, tetapi karena cuaca yang tidak menentu membuat tanaman tersebut berpenyakit dan banyak yang mati.

Advertisement

“Kalau untuk tanaman padi ya bisa, karena curah air yang tinggi cukup untuk menanam padi,” jelas dia.

Namun, kata dia, pola tanam dengan tiga kali masa tanam padi seluruhnya bisa membuat tanah area persawahan menjadi kurang bagus. Hal ini karena tanaman padi membutuhkan banyak pestisida dan tentunya akan berpengaruh pada tanah.

Hal senada juga dikatakan petani lainnya, Sunarto. Dia mengatakan musim tanam ketiga tahun ini terpaksa menanam padi untuk ketiga kalinya. Dia mengaku takut ketika setiap musim tanam selalu menanam padi akan berpengaruh pada kualitas tanah untuk masa tanam di tahun berikutnya.

“Tanah kalau secara terus menerus ditanami padi juga kurang baik karena bisa merusak tanah. Perlu ada pergantian tanaman. Tetapi, karena kondisi cuaca yang ekstrem seperti ini, ya terpaksa kami menanam padi lagi,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif