News
Jumat, 12 Agustus 2016 - 21:45 WIB

INFO HAJI 2016 : Gelang Berwarna Penanda Jemaah Risiko Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jemaah haji Indonesia mendapatkan perawatan (ilustrasi/Kemenag.go.id)

Info haji 2016 jemaah kini dibekali gelang pertanda kesehatan.

Solopos.com, MEDINAH – Jemaah haji Indonesia yang mempunyai riwayat penyakit dan butuh perhatian khusus diberikan sebuah gelang sebagai penanda. Tanda berupa gelang berwarna terbagi tiga warna yaitu merah, kuning, dan hijau.

Advertisement

“Ada tiga warna merah hijau dan kuning, yang merah adalah jemaah yang butuh perhatian khusus di mana ia harus melakukan pemeriksaan ke dokter kloter dua hari sekali, begitupun dengan gelang yang berwarna kuning itu juga harus berhati-hati sehingga harus diperiksakan 3 hari sekali ke dokter kloter, kemudian yang hijau juga harus diperiksakan paling tidak untuk jemaah tersebut harap diperiksa 5 hari,” kata Ketua Tim Promosi dan Preventif dokter Yan Bani Luza seusai memberikan penyuluhan kepada calon jemaah haji asal Provinsi Aceh dan Medan di salah satu Hotel di Medinah, Kamis siang (11/08/2016).

Menurutnya, jemaah haji yang menggunakan salah satu dari ketiga warna tersebut harus sering diperiksakan oleh dokter kloternya masing-masing, baik dalam keadaan sehat maupun dalam kondisi kurang sehat. Karena jemaah haji Indonesia lebih dari 60-70 persen adalah jemaah risiko tinggi (risti).

“Jemaah yang memakai salah satu dari ketiga warna tersebut harus sering diperiksa oleh dokter,”ucapnya sebagaimana dilansir Kemenag.go.id, Jumat (12/8/2016).

Advertisement

Apabila terlambat mengantisipasi kata dia, maka makin banyak yang jatuh sakit dan berakibat banyak yang meninggal, oleh karena itu dengan partisipasi dari tenaga keseluruhan dari tim kesehatan dan semua berkolaborasi, maka kasus-kasus yang risti bisa ditangani sesegara mungkin dan angka sakit dapat dicegah.

“Dengan partisipasi dari tenaga keseluruhan dari tim kesehatan dan semua berkolaborasi, maka kasus-kasus yang risti bisa ditangani sesegara mungkin dan angka pesakitan dapat dicegah,” kata Yan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif