Jogja
Jumat, 12 Agustus 2016 - 16:55 WIB

Al Qur'an Penuntun dalam Mengeksplorasi Alam Semesta Alam

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/HARIAN JOGJA/Dok)

Al Qur’an merupakan penuntun untuk mengksplorasi alam semesta

Harianjogja.com, BANTUL-Al Qur’an merupakan penuntun untuk mengksplorasi alam semesta. Di dalam Al Qur’an terdapat Ayat-ayat Qauniyah yang menjelaskan fenomena alam semesta.

Advertisement

Peneliti Al Qur’an Agus Djamil dalam seminar bertema ‘Al Qur’an untuk Pengembangan Sains’ mengatakan, setidaknya ada 750 ayat dalam Al Qur’an, yang secara tegas menguraikan hal-hal yang menyangkut alam semesta. Namun belum termasuk ayat-ayat yang membahasnya secara tersirat.

Sains dan teknologi, menurutnya, bukan semestinya dinilai sebagai hal materialistik dan sekuler seperti yang ada saat ini, melainkan menjadi rahmat bagi seluruh alam ini dengan bimbingan Allah SWT melalui Al Qur’an dan ayat Qauniyahnya.

Selain menuntun manusia untuk mengeksplor alam, lanjut dia, Al Qur’an juga memberi koridor yang tepat bagi kemajuan ilmu. Salah satu perwujudan reaktualisasi Al Qur’an dalam pengembangan sains adalah mencermati ayat-ayat Qauniyah.

Advertisement

Melalui ayat-ayat tersebut, Allah SWT seakan memberi petunjuk dan membimbing eksplorasi pada koridor yang tepat dan akan membawa pada penemuan yang bermanfaat.

Penulis buku “Al Qur’an dan Lautan” ini membagikan pengalamannya sebagai praktisi minyak dan gas yang tertarik mengkaji Al Qur’an. Sebagai orang yang bekerja di laut, beliau mengagumi lautan dan mulai membuat kajian ayat-ayat Al Qur’an tentang lautan.

“Secara tegas Al Qur’an membahas fenomena alam, khususnya lautan. Sebanyak 41 kali ayat di dalam Al Qur’an menyebut tentang Lautan. Artinya terdapat sesuatu yang spesial di dalam lautan yang Allah ingin berikan kepada manusia,” ujar Djamil.

Advertisement

Djamil juga menyarankan perlunya pemahaman ayat-ayat Qauniyah di dalam Al Qur’an ke dalam dunia sains dan teknologi karena akan menuntun ilmuwan ke penemuan-penemuan baru. Djamil yakin penemu-penemu tidak akan kehilangan arah jika berpegang pada Al Qur’an.

“Ilmuwan tidak akan lagi meraba-raba dengan premis-premis yang belum tentu kebenarannya ala sains barat. Mereka akan secara efektif berada dalam koridor pencarian yang tepat sehingga menemukan sebuah penemuan yang berguna bagi umat manusia,” kata dia dalam Seminar Al Qur’an rangkaian acara Festival Al Qur’an Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah Tingkat Nasional, bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung AR. Fachrudin B lt. 5 Kampus Terpadu UMY, Kamis (11/8/2016).

Merujuk pada kondisi Indonesia, Agus Djamil meyakini Indonesia bisa tampil sebagai bangsa yang besar dalam ilmu dan teknologi, karena memiliki sumber daya yang besar. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, mayoritas daerahnya adalah lautan.

“Al Qur’an semestinya dipakai sebagai rujukan untuk mentransformasikan keunggulan bangsa Indonesia sebagai umat Islam, yang mampu memberikan solusi berbagai persoalan modern yang sedang terjadi,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif