Soloraya
Kamis, 11 Agustus 2016 - 12:00 WIB

Menperin Janji Kembalikan Kejayaan Pengecoran Logam Ceper Klaten Seperti 1985

Redaksi Solopos  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto (tiga dari kiri), saat meninjau Koperasi Batur Jaya, Ceper, Klaten, Rabu (10/8/2016). Hadirnya barang industri berupa blok rem komposit dari China dan Australia saat ini dinilai mengancam produk buatan dalam negeri, termasuk produk dari Batur. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Pengecoran logam Batur, Ceper, Klaten, terancam produk China dan Australia. Menperin siap mengembalikan kejayaannya seperti era 1985.

Solopos.com, KLATEN -- Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, siap menjadi garda depan guna mengembalikan masa kejayaan industri pengeceoran logam di Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten. Dalam beberapa tahun ke depan, industri pengeceroan logam diyakini bakal memperoleh tantangan berat dalam memperebutkan pasar, yakni bersaing dengan barang dari China dan Australia.

Advertisement

Menperin menyempatkan diri mengunjungi Koperasi Industri Pengecoran Logam dan Permesinan Batur Jaya, Rabu (10/8/2016) pukul 17.00 WIB. Hadir pula dalam kunjungan kerja itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Saat mengunjungi Koperasi Batur Jaya, kedua menteri itu didampingi dua anggota DPR, yakni Aria Bima dan Endang S. Handayani. Turut hadir Bupati Klaten, Sri Hartini beserta jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Klaten.

"Kami siap mendorong untuk menghidupkan 20.000 pengusaha [di Tanah Air]. Apalagi, di Batur ini sudah ada 3.500-an pengusaha. Kami siap membantu agar Badan Usaha Milik Negara [BUMN] bisa membeli ke sini. Kalau bukan kita yang membangun industri dalam negeri, lalu siapa lagi," kata Airlangga di Batur Jaya.

Airlangga mengatakan apa yang dilakukan untuk membantu para pengusaha di Batur juga dalam rangka mewujudkan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Industri pengecoran logam di Batur yang merupakan bagian dari industri Tanah Air perlu terus dimajukan ke depan. "Industri di Ceper ini harus ngebul. Kalau tidak ngebul, kami akan kejar BUMN," katanya.

Advertisement

Ketua Koperasi Batur Jaya Ceper, Badrun Munir, mengaku sangat membutuhkan peran pemerintah dalam mengembangkan industri pengecoran logam ke depan. Melalui dukungan Menperin, diharapkan industri pengecoran logam di Ceper bisa berjaya seperti di era 1985-an.

"Saat ini, andalan kami adalah blok rem komposit kereta api [KA]. Selama satu tahun, kami bisa menghasilkan 200.000-220.000 blok rem. Sejak 1990-an, kami sudah mencetak 4,7 juta blok rem. Harga blok rem kami termurah dan sudah SNI dan ber-ISO. Keunggulan blok rem kami bisa digunakan ditanjakan atau turunan," katanya.

Badrun Munir mengatakan satu-satunya pelanggan yang sangat diharapkan, yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menjadi salah satu BUMN. Jumlah pengusaha yang aktif di Koperasi Batur mencapai 260-an.

Advertisement

"Kami khawatir dengan limpahan barang China [life time blok rem dari China dinilai lebih panjang. Harga blok rem di Batur senilai Rp110.000 per unit]. Kalau tidak ada dukungan dari pemerintah, kami sangat khawatir," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif