Jogja
Kamis, 11 Agustus 2016 - 07:20 WIB

Bandara Soekarno Hatta Sudah Tertib, Adisutjipto Ikut Diuntungkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi TKI di bandara (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 dibuka memberikan manfaat besar bagi airport lain.

Harianjogja.com, SLEMAN —  Sampai saat ini Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta (Soeta) masih memerlukan pembenahan. Jika sudah mulai tertib, terminal ini memberikan keuntungan pada penerbangan di Bandara Adisutjipto.

Advertisement

Sejak terminal tersebut dibuka Selasa (9/8/2016) kemarin, penerbangan Garuda Indonesia di Jogja mengalami keterlambatan hingga beberapa jam.
Menurut General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Pandu Agus Purnama tidak ada penumpang yang komplain terkait keterlambatan itu. Kalaupun sampai cancel, lanjutnya, akan dialihkan ke penerbangan lain. Ia memprediksi keterlambatan ini hanya akan terjadi dalam kurun waktu seminggu, selama masa penyempurnaan operasional di terminal 3 Bandara Soeta.

Jika sudah tertib dan normal, keberadaan terminal 3 ini membawa dampak positif pada Bandara Adisutjipto. Dampak positif bukan dari penumpang yang bertambah karena Adisutjipto sudah tidak memungkinkan lagi dilakukan penambahan penerbangan. Tetapi keuntungan lebih secara teknis. Penerbangan di Jogja akan tepat waktu jika penerbangan dari Bandara Soeta tidak mengalami keterlambatan.

Bandara Adisutjipto dinilainya sudah overload karena keseluruhan jumlah penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan mencapai 160 penerbangan per hari. Pihaknya menegaskan bahwa kondisi bandara yang semakin padat semakin menuntut untuk segera dibangun bandara baru. “Kalau itu [pembangunan bandara baru] sudah pasti ya. Bukan karena dampak dari terminal di Soeta tapi karena jumlah penumpang yang terus tinggi,” kata dia.

Advertisement

Paska-Lebaran ini, jumlah penumpang masih terpantau tinggi. Rata-rata per hari (bukan akhir pekan) mencapai lebih dari 21.000 penumpang, biasanya hanya 18.000 penumpang.

Sementara, keuntungan terminal 3 terhadap okupansi hotel belum dapat disampaikan karena Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY belum dapat dimintai keterangan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif