SOLOPOS.COM - Deddy Corbuzier (Instagram)
Wacana full day school membuat mentalis Deddy Corbuzier ikut berkomentar.
Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, melempar gagasan soal full day school atau sekolah sehari penuh bagi siswa SD dan SMP, yang kemudian menjadi kontroversi. Deddy Corbuzier menjadi salah satu orang yang sangat tidak setuju akan wacana itu.
“Mereka yang punya ide seperti itu stres. Orang tua stres dari pagi sampai sore, jangan bikin anak jadi stres juga dong. Kalau dia alasannya anak-anak banyak yang pulang tapi orang tua belum pulang makanya kadang-kadang jadi terlantar, kan ada yang namanya ekstrakulikuler tahu enggak dia (ekstrakulikuler)?. Kalau memang orang tuanya belum pulang, ya anaknya masukin ekskul aja, bukan full day school,” ungkap Deddy, seperti dilansir Detik, Rabu (10/8/2016).
Deddy juga menambahkan hal tersebut adalah ide yang paling lucu. Bapak satu anak ini mengatakan, bukan hanya perkembangan anak saja yang bisa terganggu. “Tapi bisa bikin anak menjadi bodoh, saya enggak setuju. Kalau mendikbud yang katakan full day school, mungkin menterinya saja yang dulu sekolah seharian. Kalau dia enggak pernah sekolah seharian, kenapa dia minta anak-anak sekolah seharian?,” lanjut Deddy.
“Zaman dulu dia sekolah seharian nggak? Enggak kan? Jangan anak-anak disuruh gitu, itu namanya penyiksaan anak-anak. Anak-anak itu harus bermain dan bersosialisasi,” lanjutnya lagi.
Deddy sendiri yang sudah menyekolahkan sang buah hati mengaku tidak pernah untuk memaksakan Azka untuk belajar di rumah. Menurutnya belajar itu hanya di sekolah.
“Anak saya tidak ada ekstrakulikuler, tidak ada les di rumah, kenapa? Buat saya dari pagi sampai pukul 14.00 itu dia sudah belajar, ngapain lo pulang belajar lagi? Kan bodoh,” terangnya.
Bukan hanya kritikan yang datang saat mendikbud melempar wacana tersebut, namun belakangan juga sudah ada beberapa lembaga yang membuat petisi menolak wacana tersebut. Lantas apakah Deddy akan turut andil dalam petisi tersebut? “Enggak usah ikut petisi, kalau sampai ada anak gue, gue keluarin dari sekolah,” jawab Deddy.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan wacana full day school bukan berarti belajar sehari penuh tetapi memastikan peserta didik mengikuti penanaman pendidikan karakter.“Program ini upaya saya sebagai pembantu presiden menerjemahkan visi presiden di bidang pendidikan dalam nawa cita,” kata Muhadjir.
Kegiatan siswa nantinya akan ditambah dengan kegiatan ko-kurikuler seperti kesenian dan keterampilan. Kegiatan ini akan didesain selaras dengan program nawacita yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.