SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara (JIBI/Solopos/Antara)
Pilkada Kulonprogo membutuhkan 1.000 relawan
Harianjogja.com, KULONPROGO-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kulonprogo menargetkan mampu merangkul 1.000 relawan untuk ikut mengawasi pelaksanaan Pilkada 2017 mendatang.
Meski begitu, Panwaslu Kulonprogo belum menindaklanjutinya dengan mengadakan perekrutan khusus.
Hal itu diungkapkan Ketua Panwaslu Kulonprogo, Tamyus Rochman, Selasa (9/8/2016). Dia mengatakan, sejauh ini kebutuhan relawan pengawas masih dipegang langsung oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY.
“Kami lihat beberapa data yang sudah daftar di Bawaslu, mereka yang berasal dari Kulonprogo nantinya bisa kami tarik,” ujar Tamyus.
Tamyus menyatakan bakal berkoordinasi dengan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) terkait kebutuhan relawan. Semakin banyak jumlah relawan, pengawasan Pilkada 2017 juga diharapkan semakin baik.
Panwaslu juga berencana menjaring relawan dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Namun, timnya juga perlu merancang formulasi mengenai peran dan tugas relawan agar keberadaan mereka tidak hanya sekedar daftar nama.
Tamyus menambahkan, saat ini masing-masing Panwascam tengah fokus melakukan perekrutan Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) yang harus rampung bulan ini. Kebutuhan PPL ditetapkan sebanyak 88 orang atau satu orang per desa/kelurahan.
Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding sebelumnya yang bisa mencapai tiga atau empat orang per desa/kelurahan. “Itu karena sekarang setiap PPS [Panitia Pemungutan Suara] sudah dibantu satu tenaga pengawas sehingga kali ini PPL dikurangi. Kalau dulu kan tidak ada pengawas PPS,” ucap Tamyus.
Terpisah, Lurah Wates, Agus Wasana telah mengumumkan informasi perekrutan PPL melalui laman resmi pemerintah Kelurahan Wates sejak Senin (8/9) kemarin. Waktu pendaftarannya dibuka mulai Selasa (9/8) hingga Senin (15/8) pekan depan. Dia menegaskan, pendaftaran dan seleksi PPL tidak dipungut biaya apapun.